Berawal dari Jual Bensin, Dua Bersaudara Asal Inggris Jadi Pengusaha Tajir

Berawal dari Jual Bensin, Dua Bersaudara Asal Inggris Jadi Pengusaha Tajir

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Senin, 27 Mar 2023 03:32 WIB
BATH, UNITED KINGDOM - SEPTEMBER 25: In this photo illustration, British GDP £1 coins and bank notes are pictured on September 25, 2022 in Bath, England. The UK pound sterling fell to its lowest level against the U.S. dollar since 1985, as concerns grew at the prospect of a surge in the UK government borrowing to pay for the multiple tax cuts, announced in Conservative Party chancellor Kwasi Kwarteng’s mini-budget. The fall in the value of sterling is also contributing to the UKs cost of living crisis, as inflation hits a near-30-year high. (Photo Illustration by Matt Cardy/Getty Images)
Foto: Mohsin dan Zuber Issa/Mirror
Jakarta -

Dua bersaudara Mohsen dan Zuber Issa berhasil membawa Euro Garages (EG) Group jadi salah satu perusahaan raksasa bidang ritel, restoran siap saji, hingga pom bensin di Inggris. Namun, siapa sangka kalau mereka berdua dulunya sempat sempat memulai bisnis dari hanya sekadar menjual bensin eceran?

Dikutip dari Lancs Live, Minggu (26/3/2023), dua bersaudara muslim itu kini kekayaannya ditaksir melebihi 4,7 miliar pound sterling atau setara Rp 88,1 triliun (kurs Rp 18.747).

Sebelum menjadi miliarder, Issa bersaudara hanyalah anak dari seorang ayah yang bekerja sebagai buruh pabrik. Lahir dari ibu dan ayah asal India, yang pindah ke Inggris pada 1960-an, mereka lahir tepatnya di Blackburn, Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Issa bersaudara dibesarkan di sebuah rumah bertingkat di Blackburn. Ketika ayahnya harus berhenti jadi buruh pabrik, dibelilah garasi kecil untuk menjual bensin eceran dan minuman. Jadi ala pom bensin sekaligus ritel. Kala itu Issa bersaudara ikut membantu sang Ayah.

Meskipun bisnis itu dijual, hal itu tak memutuskan semangat Issa bersaudara. Hal itu justru memicu ide untuk membuka bisnis yang sama, dengan versi yang lebih besar. Mereka menyewa sebuah pom bensin selama dua tahun.

ADVERTISEMENT

Kemudian pada tahun 2001 membeli halaman depan pertama mereka di Brandlesholme Road, di Bury. Dari bisnis itulah Issa bersaudara akhirnya mendapatkan banyak pundi-pundi uang.

Kebetulan, letak pom bensin itu di jalan sibuk yang menghubungkan Bury dan Ramsbottom, dan dikelilingi oleh perumahan. Makanya tidak pernah sepi pelanggan.

Akan tetapi, saudara-saudara Issa memimpikan sesuatu yang jauh lebih besar daripada sebuah bisnis pom bensin. Mereka mulai mengembangkan ritel. Tidak diketahui tepatnya tahun berapa, namun inovasi ini menjadi perkembangan bisnis Issa bersaudara.

Berangkat dari situ, kini Issa bersaudara merupakan pemilik sejumlah ritel hingga pom bensin Inggris. Di bawah bendera Euro Garages (EG) Group, perusahaan telah mengoperasikan pom bensin dan gerai makanan cepat saji di Eropa, Amerika Serikat, dan Australia.

Grup EG anak usahanya di bidang ritel, restoran siap saji dan pom bensin jika ditotalkan memiliki lebih dari 6.000 cabang di 10 negara, dari Inggris hingga AS dan Australia.

Kabarnya, Issa bersaudara ini masih tinggal di tempat kelahirannya di Blackburn dan sedang membangun lima rumah besar untuk mereka dan kerabat mereka. Selain itu, yayasan mereka, Issa Foundation juga berkontribusi dalam meningkatkan edukasi kesehatan dan ketenagakerjaan bagi orang-orang yang membutuhkan, terlebih untuk komunitas yang kurang beruntung, baik di Inggris maupun di luar negeri.

Sebelum ritel ternama Asda dibeli oleh Issa bersaudara, masih dipegang oleh Walmart, peritel asal AS. Kemudian kesepakatan besar dibuat dengan Issa bersaudara membeli sebagian besar saham Asda yang bernilai 6,5 miliar pound sterling.

(dna/dna)

Hide Ads