Menjadi kaya raya tidak ditentukan dari di mana dia lahir. Hal ini dibuktikan langsung oleh Hamdi Ulukaya, sang raja yogurt Yunani yang dulunya adalah seorang gembala domba.
Pengusaha muslim ini dikenal sebagai pendiri merk yogurt Yunani terpopuler di Amerika Serikat (AS), Chobani. Melansir data Forbes, Jumat (6/4/2023), kekayaannya saat ini mencapai US$ 2,1 miliar atau setara Rp 31,5 triliun (kurs Rp 15.000).
Ulukaya dibesarkan keluarga gembala sapi perah Kurdi di Turki. Ia juga merupakan penggembala domba. Tak berkecil hati, ia tetap melanjutkan pendidikan dan kuliah di Universitas Ankara untuk belajar ilmu politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun 1994 ia kemudian terbang ke AS untuk belajar bahasa Inggris, tepatnya di New York. Area ini mengingatkannya pada desa pertanian kecil di Turki Timur.
Selang beberapa tahun ia mulai menjalankan bisnis yoghurt. Padahal niat awalnya pergi ke AS adalah belajar bahasa inggris.
Dengan pinjaman dari Small Business Administration, dia membeli pabrik yogurt tua di sana pada tahun 2005. Dia juga mengembangkan resep yang terinspirasi dari warisan keluarga.
Ia terus membuat keju tradisional demi mendulang uang. Dua tahun kemudian, tepatnya tahun 2007 dia mulai menjual yogurt dengan merk Chobani. Dalam bahasa Turki, Chobani atau coban berarti gembala.
Selang beberapa tahun bisnis Chobani berkembang pesat hingga mencapai miliaran dolar. Chobani berhasil melakukan penjualan lebih dari US$ 1 miliar setiap tahun, hingga berekspansi ke bisnis non-susu tahun 2019.
Keberhasilan ini ditopang oleh meningkatnya minat masyarakat terhadap produk yogurt kaya protein. Pada saat yang sama yogurt jenis Yunani tumbuh dari 1 menjadi 50% bagian dari sektor yogurt AS.
Meski sudah menjadi kaya raya Hamdi tak lupa dari mana dia berasal. Ia tetap rendah hati dan menolak segala bentuk kapitalisme.
(dna/dna)