Nama Keiichi Shibahara mungkin masih belum tenar di dunia. Tapi, pria asal Jepang itu baru saja masuk dalam daftar orang terkaya di negaranya, tepatnya pada tahun 2021 lalu.
Saat pandemi COVID-19 dan ekonomi merosot, harta kekayaan Shibahara malah melesat hingga membuat dirinya masuk daftar orang terkaya di Jepang. Peningkatan itu terjadi karena saham perusahaannya mengalami peningkatan.
Adapun perusahaan yang ia miliki adalah Amvis Holdings perusahaan yang bergerak dalam penyediaan rumah sakit hingga panti jompo. Di perusahaannya Shibahara memegang saham sebanyak 77%, dari sana lah asal kekayaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip dari Forbes, kekayaan Shibahara sudah semakin meningkat dari tahun lalu menjadi US$ 1,7 miliar. Kenaikannya sebanyak US$ 21 juta atau 1,27% dari nilai harta sebelumnya.
Shibahara sendiri lahir di kota Nagoya, Jepang tengah dan lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Nagoya, Jepang. Dia melanjutkan studi di Sekolah Pascasarjana Kedokteran Universitas Kyoto, jurusan biologi molekuler.
Sebelum menggeluti usahanya saat ini, Shibahara bekerja sebagai peneliti di AS pada akhir 1990-an, tugasnya mengembangkan selera akan anggur dan jadi kewirausahaan. Dia juga menghasilkan uang dengan memperdagangkan mata uang dan saham ditambah arbitrase yang bermanfaat.
Setelah kembali dari AS, Shibahara bekerja sebagai peneliti imunologi dan biologi molekuler di Universitas Kyoto dengan tim penelitiannya sendiri dan lembaga penelitian nasional. Dia juga bermimpi membuat terobosan ilmiah yang akan ditulis di buku pelajaran.
Seiring waktu, Shibahara mengembangkan mimpi berbeda, di mana ia memanfaatkan naluri kewirausahaan dan latar belakang medisnya. Dia mulai memperbaiki rumah sakit dan memberikan fasilitas perawatan untuk orang yang sulit secara finansial.
Pada tahun 2013, tepatnya di usia 48 tahun, dia meluncurkan sebuah startup untuk membangun dan menjalankan rumah sakit dan panti jompo. Saat itu bidang tersebut belum berkembang di Jepang, padahal populasia lansianya sangat banyak.
Berjalannya waktu pada tahun 2019, Amvis Holdings telah mendirikan 20 fasilitas dan merawat pasien yang sakit kronis dan parah. Kemudian Amvis Holdings terdaftar di Bursa Saham Tokyo.
Kekayaan bersihnya pun meningkat 35% menjadi US$ 1,35 miliar. Pemegang saham terbesar setelah Shibahara adalah Capital Research and Management yang pada bulan Februari meningkatkan kepemilikannya menjadi 7,8% dari 6,6%.
Rumah rawat untuk lansia nampaknya menjadi semakin melesatnya bisnis Shibahara. Saat rumah sakit fokus menangani pasiesn COVID-19 pada dua tahun belakangan, banyak orang lanjut usia akhirnya pergi ke panti jompo.
Saat itu juga harga saham Amvis meningkat lebih dari tiga kali lipat. Hal tersebut mendorong Shibahara, yang memiliki lebih dari 70% saham masuk ke dalam jajaran miliarder swadaya Jepang.
Amvis mengoperasikan 41 panti jompo swasta di seluruh Jepang, dengan 11 lainnya sedang dibangun. Dalam rencana strategis Amvis 2025-2026 yang dirilis pada akhir 2020, Amvis bertujuan untuk menggandakan laba operasi panti jomponya menjadi 100.
Lihat juga Video: Kompetisi Sengit Elon Musk dan Bernard Arnault Jadi Orang Terkaya di Dunia