Kisah Sukses Ciputra, Raja Properti yang Lolos dari Jeratan Krisis

Kisah Inspiratif

Kisah Sukses Ciputra, Raja Properti yang Lolos dari Jeratan Krisis

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 21 Jun 2023 08:00 WIB
Ciputra
Ciputra/Foto: Ilustrator: Edi Wahyono

Padahal sebelumnya Grup Jaya banyak mengerjakan proyek-proyek besar. Sebagian proyek itu dikerjakan dengan modal pinjaman dalam bentuk mata uang dolar ke bank asing. Waktu itu Ciputra optimistis bisa mengembalikan semua pinjaman.

Perhitungan dan keyakinan Ciputra meleset. Memasuki tahun 1998 kekuatan rupiah cepat sekali lunglai di depan dolar Amerika Serikat. Dari semula nilai satu dolar hanya berkisar Rp 2.000, kemudian naik menjadi Rp 2.500, dan dalam waktu kurang dari setahun, nilai tukar dolar sudah melompat lebih dari lima kali lipat. Utang Grup Jaya pun menggelembung sangat besar hingga mencapai hampir US$ 100 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sama sekali tak menduga," kata Ciputra dikutip dalam biografinya, The Passion of My Life, yang dia luncurkan akhir November 2017 silam.

Saat krisis ekonomi 1998, Edmund Sutisna, kala itu Direktur Pembangunan Jaya, menuturkan, Ciputra berbagi tugas dengan manajemen Pembangunan Jaya dan Metropolitan. Penyelesaian masalah di Pembangunan Jaya diserahkan kepada direksi, demikian pula di Metropolitan.

ADVERTISEMENT

"Pak Ci konsentrasi menyelesaikan masalah di Grup Ciputra. Dia memberi kepercayaan kepada kami di Grup Jaya untuk menyelesaikan sendiri. Tapi kalau ada masalah kami konsultasikan dengan beliau," kata Edmund kepada detikcom.

Perlahan-lahan tiga kelompok usaha Ciputra yakni Pembangunan Jaya, Metropolitan, dan Grup Ciputra keluar dari krisis. Untuk menutup utang, Ciputra melepas saham di sejumlah perusahaan, di antaranya di Bumi Serpong Damai (BSD). Beberapa unit usaha seperti Bank Ciputra terpaksa ditutup untuk selamanya. Ciputra pun berhasil bangkit dan lolos dari kebangkrutan.

Sementara, Cipta Ciputra Harun yang merupakan generasi ketiga keluarga Ciputra mengatakan, meski berlimpah harta kakeknya adalah sosok yang sederhana. Menurut Cipta kakeknya hanya menggunakan sepasang sepatu untuk berpergian ke mana-mana.

"Dia nggak pernah mikirin sepatunya apa, bajunya apa. Sepatu dia cuma satu, New Balance warna hitam, entah tahun berapa belinya. Nggak ganti-ganti," kata Cipta kepada detikcom.

Ciputra meninggal dunia pada 27 November 2019 silam. Ia berpulang di usia ke-88 tahun dan dimakamkan di Jonggol, Jawa Barat.

Lihat juga Video ''Ciputra' dan 'Pak Ci' Jadi Trending Topic Twitter':

[Gambas:Video 20detik]




(acd/ara)

Hide Ads