Kisah Pengusaha Nyentrik Bob Sadino Sebelum Sukses, Pernah Jadi Kuli hingga Sopir

Kisah Inspiratif

Kisah Pengusaha Nyentrik Bob Sadino Sebelum Sukses, Pernah Jadi Kuli hingga Sopir

lyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 27 Jun 2023 08:46 WIB
ilustrasi close up Bob Sadino
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Pengusaha nyentrik Bob Sadino sudah tak asing bagi masyarakat Indonesia. Pria yang bernama asli Bambang Mustari Sadino ini sukses berkat bisnis di sektor pangan dan peternakan.

Meski hartanya melimpah, Bob Sadino dikenal sebagai sosok yang sederhana. Bob Sadino punya ciri khas yang bisa dikenali dari cara berpakaiannya. Seringkali dirinya tampil di publik hanya menggunakan kemeja lengan pendek yang dipadukan dengan celana pendek.

Namun ia merupakan pemilik dan juga pendiri dari jaringan usaha pangan yang besar di tengah kota Jakarta, Kemfood dan Kemchick. Ia diketahui lahir di Tanjung Karang, Bandar Lampung pada 9 Maret 1933.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak kecil, Bob Sadino sendiri hidup di tengah keluarga yang berkecukupan. Pria itu merupakan bungsu dari lima bersaudara.

sewaktu orang tuanya meninggal, Bob Sadino yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia.

ADVERTISEMENT

Dalam perjalanannya itu lah dia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, Bob Sadino mulai bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan.

Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.

Pekerjaan pertama yang dilakoni Bob setelah berhenti jadi karyawan adalah menyewakan mobil Mercedes miliknya. Ia sendiri menjadi sopir ketika mobil tersebut disewa.

Sayangnya, setelah mobilnya rusak gara-gara kecelakaan dan ia tak punya uang untuk memperbaiki, Bob pun alih profesi menjadi kuli bangunan dengan upah harian.

Bob pun mencoba memelihara dan berbisnis telur ayam negeri atas anjuran dari teman. Akhirnya Bob pun tertarik mengembangkan usaha peternakan ayam.

Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Ketika itu, telur ayam negeri belum populer di Indonesia. Sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli oleh ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang, serta beberapa orang Indonesia yang pernah bekerja di luar negeri.

Namun seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob Sadino semakin berkembang. Bob kemudian melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Bisnisnya pun semakin berkembang sampai tumbuh pesat.

Bob Sadino meninggal dunia pada Januari 2015 karena penyakit komplikasi. Meskipun sosoknya sudah tidak ada di dunia, namun kisah hidup Bob Sadino masih terus dikenang hingga sekarang.




(fdl/rrd)

Hide Ads