Kisah Anak Pembantu Ubah Takdir Jadi Konglomerat

Kisah Inspiratif

Kisah Anak Pembantu Ubah Takdir Jadi Konglomerat

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 15 Sep 2023 07:35 WIB
Amancio Ortega, general manager of Spanish textil company Zara, goes out to welcome Uruguayan President Jorge Batlle, in Arteixo, near Coruna, northwestern Spain, 04 February 2004. Jorge Batlle is in Spain for a one-week-long official visit.
Pendiri Zara, Amancio Ortega - Foto: AFP
Jakarta -

Amancio Ortega berhasil mengubah takdir dari hidup susah menjadi konglomerat. Terlahir dari keluarga sederhana di Spanyol tak membuatnya putus asa menjadi orang sukses hingga melahirkan brand Zara.

Dilansir dari CNBC, Amancio Ortega lahir dari ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga alias pembantu dan ayah sebagai jawatan kereta api. Kondisi memaksanya harus meninggalkan sekolah pada usia 14 tahun dan mulai bekerja demi menghasilkan uang.

Amancio Ortega sempat bekerja sebagai office boy di sebuah pabrik baju di sudut Kota La Coruna. Karirnya sedikit bergerak naik saat itu menjadi pembantu penjahit sehingga membuatnya tahu soal biaya membuat baju dan sistem pengantaran ke klien.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu, ia mendapat kepercayaan untuk mengelola toko pakaian yang melayani pelanggan kaya. Amancio Ortega lantas melihat peluang untuk memperluas basis kliennya dengan menggunakan bahan lebih murah dan sistem manufaktur yang lebih efisien untuk bisnisnya sendiri yakni Zara.

Dilansir dari Forbes, Amancio Ortega mengajak istrinya saat itu, Rosalia Mera untuk mendirikan bisnis sendiri pada 1963. Dengan modal kurang dari US$ 100, ia dan istrinya mulai membuat gaun malam, piyama, jubah mandi hingga pakaian dalam wanita.

ADVERTISEMENT

Pada tahun 1975, pasangan tersebut memutuskan untuk membuka toko pakaian bernama Zara di A Coruna. Selang delapan tahun, bisnis Amancio Ortega telah berkembang ke sembilan lokasi di sekitar Spanyol. Lalu pada 1985 didirikan Industria de Diseño Textil (Inditex) yang menjadi holding dari seluruh bisnis fesyennya.

Sayangnya keberhasilan Amancio Ortega di dunia bisnis tak berbanding lurus dengan kehidupan rumah tangganya. Pada 1986, ia bercerai dengan sang istri.

Per 2022, Inditex sudah mengoperasikan 7.500 toko di seluruh dunia dengan sejumlah merek ternama lainnya seperti Pull & Bear, Stradivarius, dan Bershka. Seperlima pendapatan terbesar disumbang oleh Zara.

Dilansir dari Forbes, Jumat (15/9/2023), Amancio Ortega memiliki kekayaan bersih mencapai US$ 90,8 miliar atau setara Rp 1.389 triliun. Harta itu membawanya berada di posisi 14 orang terkaya di dunia.

Puluhan tahun bekerja keras, Amancio Ortega kini menikmati masa tua dengan bergelimang harta bersama istrinya yakni Flora Perez Marcote, karyawan yang dinikahi pada 2001 di Spanyol. Sejak tahun lalu, ia telah menyerahkan estafet kepemimpinan Inditex kepada sang putri, Marta Ortega Pérez.

Sebagai pemilik mayoritas saham Inditex, Amancio Ortega biasanya menerima dividen lebih dari US$ 400 juta atau sekitar Rp 6,12 triliun per tahun. Sebagian cuan yang ia raup diinvestasikan ke sejumlah properti di kota-kota besar dunia mulai dari Madrid hingga New York.

Amancio Ortega dikenal sebagai sosok yang tak menyukai publisitas. Meski kesuksesannya mendunia, ia lebih senang menjauh dari perhatian media.

(aid/kil)

Hide Ads