Berdasarkan catatan detikcom, Sukanto Tanoto adalah seorang pengusaha asal Medan, Sumatera Utara. Pria kelahiran Belawan, 25 Desember 1949 ini disebut-sebut sebagai salah satu pengusaha super kaya alias crazy rich di 'Kota Ketua' itu.
Berusia 73 Tahun, Sukanto Tanoto adalah salah satu dari 50 orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan US$ 3 miliar atau Rp 46 triliun (kurs Rp 15.528) pada 2022. Masyarakat umumnya mengenalnya sebagai pendiri Tanoto Foundation dan RGE (Royal Golden Eagle) Group.
Dilansir laman resmi Tanoto Foundation, Sutanto menjadi pengusaha selama lebih dari 50 tahun. Mulanya, ia merintis bisnis yang bergerak di bidang pemasok suku cadang sederhana untuk industri perminyakan dan konstruksi bernama "Toko Motor". Selanjutnya pada 1967, ia pun mengembangkan bisnis kayu lapis yang selanjutnya merambah ke sumber daya lain, mulai dari kelapa sawit, pulp dan kertas, hingga kehutanan.
Kesuksesan Sukanto sebagai pengusaha mendorong dirinya mengembangkan usaha lebih besar. Berdasarkan laman resmi RGE, pada 1973, ia pun mendirikan Royal Golden Eagle yang dulu dikenal dengan sebutan "RGM".
RGE bergerak di bidang kayu lapis, pulp dan kertas, minyak kelapa sawit, hingga pengembangan sumber daya energi. Bukan hanya di skala nasional, perusahaan itu diketahui sudah memperluas jangkauan hingga skala global dengan kantor yang tersebar di Jakarta, Singapura, Hong Kong, Beijing, dan Nanjing.
Dengan semua bisnis yang telah dibangun oleh suami Tinah Bingei Tanoto ini, tentu itu semua sudah lebih dari cukup baginya untuk menjaga kompor di dapur tetap mengepul. Namun Sukanto ternyata tak lupa dengan orang-orang di sekitarnya.
Bersama keluarganya, ia mendirikan Tanoto Foundation pada 1981. Organisasi filantropi itu tercipta dengan sebuah misi, yakni membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat dan kualitas manusia Indonesia. Secara spesifik, Tanoto Foundation membidik bidang pendidikan hingga pengembangan anak usia dini guna meningkatkan SDM di Indonesia.
Fakta lainnya, Sukanto ternyata juga merintis bisnis dari bawah. Anak tertua dari tujuh bersaudara ini ternyata sempat putus sekolah di usia 17 tahun untuk memulai bisnis sendiri. Upayanya terbukti berhasil, Sukanto sukses menduduki peringkat ke-18 dalam dalam daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia menurut Forbes pada 2022 lalu dengan kekayaan mencapai US$ 2,9 miliar.
Sumber Kekayaan Sukanto Tanoto
Pada 2023, Forbes mencatat bahwa kekayaan Sukanto Tanoto mencapai angka US$ 3,15 miliar atau sekitar Rp 48 triliun. Harta sebanyak itu dari RGE Group yang dibangunnya sejak tahun 1973.
Disebutkan dalam laman resminya, aset yang dimiliki RGE sudah mencapai lebih dari US$ 35 miliar, dengan lebih dari 70.000 tenaga kerja di seluruh dunia mulai dari Indonesia, Tiongkok, Brasil, dan Kanada, serta kantor pemasaran lainnya.
RGE Group juga bergerak di sejumlah sektor usaha yakni:
· Pulp dan Kertas - APRIL & Asia Symbol
· Kelapa Sawit - Asian Agri & Apical
· Selulosa Khusus - Bracell
· Serat Viscose - Sateri dan Asia Pacific Rayon
· Pengembangan Sumber Daya Energi Terintegrasi - Pacific Energy.
Selain itu berdasarkan catatan detikcom, Sukanto mempunyai sejumlah properti mewah melalui RGE Group yaitu:
· Gedung di dekat Botanic Gardens
· Plaza di distrik Tanjong Pagar dekat distrik bisnis Raffles Place pada 2018
· Aset properti bekas istana Raja Ludwig di Munchen, Jerman, seharga 350 juta euro atau sekitar Rp 6 triliun pada 2021
· Tanglin Mall di kawasan Orchard Road Singapura seharga 645 juta dolar Amerika atau Rp9,4 triliun pada 2023
Pada Sabtu (16/12), RGE disebut mengajukan penawaran untuk mengakuisisi perusahaan popok bayi asal Hong Kong, Vinda International dengan harga HK$ 26,13 miliar atau US$ 3,35 miliar atau hampir Rp 52 triliun.
Dikutip dari Reuters, RGE adalah salah satu dari dua penawar akhir yang ingin mengakuisisi 52% saham di Vinda. Harga saham yang ditawarkan HK$23,50 per saham. Namun, kesepakatan tersebut masih harus mendapat persetujuan dari otoritas pengatur, termasuk di Tiongkok. Alhasil kesepakatan diperkirakan rampung pada pertengahan tahun 2024. Tapi karena kabar akuisisi saham, saham Vinda melonjak sebanyak 9,7% menjadi HK$22,70. (fdl/fdl)