Kekayaan mantan CEO Binance Changpeng Zhao naik US$ 25 miliar atau Rp 387,50 triliun (kurs Rp 15.500) pada 2023. Padahal dirinya tengah menghadapi kasus hukum terkait transaksi ilegal dan pencucian uang.
Zhao telah mengundurkan diri dari posisinya di Binance pada November lalu. Meski begitu Bloomberg Billionaires Index mencatatkan namanya di urutan teratas pengusaha kripto yang kekayaannya terus meningkat pada 2023. Sebagai informasi pasar kripto mulai bangkit kembali, salah satunya Bitcoin yang menguat 160% setelah anjlok pada 2022.
Dikutip dari The Crypto Times, Jumat (29/12/2023), kekayaan Zhao meningkat lima kali lebih besar dibanding denda yang harus dibayar Binance ke otoritas Amerika Serikat (AS) sebesar US$ 4,3 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai pemegang saham pengendali di Binance, Zhao diperkirakan punya harta US$ 37 miliar atau Rp 573,50 triliun. Meski mengalami kerugian pasar yang signifikan tahun ini, Binance mulai untung karena pulihnya pasar kripto.
Adapun Zhao dan Binance menandatangani perjanjian dengan pemerintah AS, yang memungkinkan transaksi kripto tetap berjalan. Zhao merogoh kocek pribadi untuk membayar denda US$ 50 juta yang merupakan bagian dari perjanjian tersebut.
Perjanjian itu memungkinkan dia untuk mempertahankan kepemilikan sahamnya di bursa, tapi mengharuskannya untuk mengundurkan diri sebagai CEO. Ia juga menghadapi ancaman hukuman penjara maksimal 10 tahun.
Namun, berdasarkan perjanjian pembelaan, ia diperkirakan hanya menjalani hukuman tidak lebih dari 18 bulan. Selain itu Zhao juga tidak diizinkan kembali ke rumahnya yang berlokasi di Uni Emirat Arab.
(ily/ara)