Fahmi Sindir Mebel Italia BI
Selasa, 13 Feb 2007 14:30 WIB

Jakarta - Perseteruan Menteri Perindustrian Fahmi Idris dan Bank Indonesia (BI) tidak hanya sebatas masalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Fahmi juga protes pemakaian furniture atau kursi mebel BI yang memakai buatan Italia ketimbang lokal. Sebelumnya Fahmi meminta BI menghapuskan fasilitas SBI karena telah membuat perbankan malas menyalurkan kredit ke sektor rill. Kali ini giliran properti BI yang kena semprot."BI itu dikantornya pakai furniture Italia, saya sudah bilang untuk pakai furniture dalam negeri, toh kualitasnya sama," kata Fahmi.Hal itu disampaikan Fahmi disela acara Pameran Furniture di Departemen Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (13/2/2007). Pameran furniture dan mebel dari kayu dan rotan tersebut diikuti oleh 34 anggota Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo).Fahmi menyarankan seluruh departemen dan lembaga negara menggunakan mebel produksi dalam negeri untuk mengembangkan industri mebel lokal. Dia menilai hasil produk dan desain furniture dalam negeri memiliki kualitas yang baik dan tidak kalah dengan produk dari luar negeri.Dalam menghadapi era perdagangan bebas ini, Fahmi meminta industri furniture dalam negeri meningkatkan kualitas desain dan produk. Apalagi kini pasar nasional telah dibanjiri furniture dan mebel luar negeri dengan kualitas yang bagus dan harga bersaing.Sementara ketua Asmindo Ambar Cahyono menyarankan pegawai negeri ambil andil dalam menggunakan mebel lokal agar penjualan furniture dalam negeri naik."Pegawai negeri bisa menggunakan mebel lokal dengan pembayaran yang bisa dicicil, kan kita tau gajinya kecil," ujar Ambar.Selama ini industri furniture dan kerajinan kayu memberi kontribusi penerimaan devisa negara yang cukup besar. Tahun 2006 devisa negara yang masuk dari industri ini mencapai US$ 2,2 miliar, bersumber dari ekspor produk furniture sebesar US$ 1,8 miliar dan ekspor produk kerajinan US$ 400 juta.
(hdi/qom)