Kulit Telur Bernilai Jutaan
Selasa, 20 Mar 2007 14:33 WIB

Jakarta - Kulit telur hanya sampah? Tak selamanya benar. Di tangan Teguh Joko Dwiyono, kulit telur bisa berubah menjadi lukisan bernilai puluhan juta rupiah.Tidak sedikit orang terkenal yang pernah dilukisnya antara lain mantan presiden pertama RI Soekarno, mantan wapres Bung Hatta, dan mantan presiden Megawati.Selain lukisan, Dwiyono bisa mengubah gerabah yang membosankan menjadi karya seni yang unik dengan ditempeli dengan kulit telur. Berkat kulit telur harga gerabah yang umumnya hanya di 'kelas' ribuan, bisa berubah menjadi karya seni dengan harga hingga Rp 1,5 juta.Ketika ditemui saat pameran gerabah dan tembikar yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Gedung Departemen Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (20/3/2007), Dwiyono pun menuturkan awal mulanya dia berkecimpung di bidang seni kulit telur."Pada tahun 1995 saya tidak sengaja menginjak kulit telur ketika istri saya menggoreng nasi goreng. Ada bunyi krek pecahannya, itu menarik perhatian saya. Lalu saya punya feeling ini mempunyai nilai seni yang tinggi. Saya ambil botol terus saya tempelkan kulit telor nmenggunakan lem kayu," ujarnya.Awal tahun 1998, barulah dia berani memamerkan karyanya setelah hampir 2 tahun bereksperimen dengan kulit telur. Berkat ketekunannya, Dwiyono bisa mengekspor seni kulit telur ke luar negeri."Pertama kali pameran di Pasar Festival, terus langsung mendapat order dari negara Selandia Baru, order ke AS dan Eropa pun banyak, sampai 7 kontainer per bulan," ujarnya.Pria berambut gondrong ini memang memiliki darah seni. Sebelum menggeluti kulit telur, dia sempat menjadi konsultan interior selama 12 tahun.Pada awalnya untuk mencari bahan baku kulit telur, dia dapatkan dari para tetangganya di kawasan Rawamangun Jakarta Timur. Untuk sekilo kulit telur dihargai Rp 1.000. Dia menerima telur ayam, burung puyuh, maupun telur bebek.Namun karena permintaan yang terus meningkat, Dwiyono berkolaborasi dengan penjual nasi gorang dan martabak supaya mau menjual kulit telur. Sekarang harganya pun meningkat menjadi Rp 10.000 per kg.Di pameran kali ini, stand kulit telur Dwiyono termasuk stand yang paling banyak dikunjungi. Ny Mufidah Jusuf Kalla yang juga Ketua Dekranas termasuk salah satu orang yang tertarik dengan seni kulit telur. Dia akhirnya sempat membeli beberapa gerabah kulit telur.Ketika ditanya berapa omzet yang didapatnya, Dwiyono hanya tersenyum. "Ya cukup lah," ujarnya.Dwiyono boleh berbangga, seni kulit telurnya sudah diakui Musium Rekor Indonesia (Muri) sebagai satu-satunya seni kulit telur. Kreasi kulit telurnya pun sudah mendapat hak paten.Untuk mengembangkan bisnisnya, pria yang sudah memiliki 60 pekerja ini sudah membuka workshop di Plered, Purwakarta. Namun untuk tahap penyelesaian, tetap dilakukan di Rawamangun.
(ddn/qom)