Buku berisi perjalanan hidup Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi diluncurkan hari ini. Peluncuran buku dengan judul BKS dari Underdog Jadi Menteri dihadiri sejumlah menteri hingga pengusaha.
Pejabat yang hadir antara lain Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas.
Lalu, hadir juga pengusaha nasional, Chairman and Founder CT Corp Chairul Tanjung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sambutannya, Luhut mengungkap kisah Budi Karya saat terpapar COVID-19. Saat itu, Budi Karya masih terus-terusan bekerja.
"Saya baca memang banyak rona-rona kehidupan, apalagi beliau sakit waktu itu kena COVID, hampir saya pikir kawan ini check out kan waktu itu. Ya serius itu, karena saya telepon beliau, karena saya teleponan dirjennya bilang, 'Pak Bapak tolong telepon Pak Budi supaya masuk rumah sakit, dia masih kerja'. Padahal dia sudah kena COVID," kata Luhut dalam peluncuran BKS dari Underdog Jadi Menteri, Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Luhut pun memaksa Budi Karya masuk rumah sakit. Ia meminta Budi Karya untuk segera berhenti bekerja.
"Saya bilang, Eh Bud saya ngomongnya, ngomong tentara sudah, saya nggak pakai mas-mas lagi, karena saya mau paksa dia ke rumah sakit. Saya bilang, eh Bud kau ke dokter, masuk kau ke RSPAD, kau nggak usah kerja lagi, udah cukup itu," ujar Luhut.
Budi Karya pun masuk rumah sakit dan Luhut terus memantau kondisi Budi. Sementara, dokter menyampaikan pada suatu titik kondisi Budi Karya kritis. Luhut kemudian meminta agar segala upaya dilakukan untuk menyembuhkan Budi.
"Pokoknya apa, dibilang nggak ada obatnya, pokoknya cari, harus selamat kawan itu. Alhamdulillah pada satu titik, hari ke berapa, karena waktu itu mereka sudah hopeless mengenai Pak Budi. Mas Budi ini sudah saya pikir, aduh ini hopengku, ini kok check outnya gitu," katanya.
Namun, Luhut meyakini Tuhan memiliki keinginan. Beberapa waktu kemudian kondisi Budi Karya membaik.
"Seminggu kemudian, dua minggu kemudian, terus recovery, dan kemudian saya hari ke berapa, ditelepon kepala rumah sakit RSPAD, dia bilang 'Pak Budi sudah, Menteri Perhubungan sudah lewat dari masa kritisnya'. Dalam hati saya waduh alhamdulillah ini Pak Budi, hopengku ini selamat, sudah gitu," ujar Luhut.
(acd/hns)