Bakmi Raos, Berkah dari Garasi

Bakmi Raos, Berkah dari Garasi

- detikFinance
Selasa, 26 Jun 2007 17:45 WIB
Jakarta - Meskipun telah menjadi direktur di salah satu perusahaan Freight forwarding and shipping company, hobi memasak Bimada tak pernah terlewatkan. Namun siapa sangka hobi memasaknya itu kini bisa menjadi salah satu mesin uangnya. Bimada memulai usaha bakmi ayamnya di garasi rumahnya di kawasan Bintaro pada Juni 2003, dengan bermodalkan Rp 10 juta. Namun kini, usaha bakmi ayamnya berkembang pesat dengan omset hingga miliar per tahunnya.Warung di garasi pun kini menjelma menjadi sebuah perusahaan bernama PT. Raos Aneka Pangan dengan brand Bakmi Raos. Perusahaan milik Bimada itu juga telah mendapat penghargaan 'Dji Sam Soe Award 2006'.PT Raos Aneka Pangan kini memiliki aset sekitar Rp 250-Rp 500 juta dengan omset usaha pertahun mencapai Rp 1-3 Miliar. Usaha itu kini melebarkan sayap hingga di Medan, Lampung, Samarinda, Balikpapan, Manado, Surabaya, Bogor, Bandung, Purwakarta, Yogyakarta, Batam, Cirebon. Usahanya tersebut kini telah mencapai ratusan kedai dengan karyawan tetap 27 orang. Bimada juga memiliki 80 pedagang mi gerobak binaan."Dulu ada 123 pedagang yang kita subsidi diberi gerobak dan mi dengan menyicil Rp 300 ribu selama 10 bulan tapi banyak yang justru kabur bawa pulang panci saya," cerita Bimada kepada detikFinance disela-sela 'Dji Sam Soe Award 2006' di Gedung SPC, Jakarta, Selasa (26/6/2007).Bimada mengaku terkejut bahwa usahanya membina pengusaha kecil bisa berbuah penghargaan. Bimada menggeser 234 finalis yang terpilih mengikuti ajang ini."Saya buktikan dari 8 gerobak digarasi rumah sekarang omset bisa miliaran. Mie saya racik sendiri di home industry di rumah tanpa bahan pengawet. Kelebihannya pada minyaknya dan mi nya yang khas," ujarnya bangga.Pria yang ramah ini pun mengisahkan awal mula 'berkarir' jualan mie. Awalnya, Bimada mengaku mengikuti kursus membuat mie kepada Nila Chandar. Dengan berbekal kursus itu, Bimada mampu meracik bakmi dan bumbunya sehingga memiliki cita rasa yang khas."Saya tambah dari hasil nongkrong ngobrol-ngobrol dengan pedagang mie. Sehingga hasilnya seporsi Rp 6.000 rasa restoran," promonya.Selain cita rasa yang khas, hal yang terpenting agar bisa menuai sukses adalah adanya jiwa entrepreneurship."Dengan mau terjun ke lapangan mau ke pasar banting harga diri seperti bersedia potong bayam, hasilnya akan datang," ujarnya."Kini pedagang kita jadikan mitra sehingga sistem penjualan Bakmi Raos menjadi sistem francise bagi sapa saja yang berminat," tandasnya mengakhiri pembicaraan. (arn/qom)

Hide Ads