Jakarta -
Pandemi Corona telah memukul sendi-sendi ekonomi. Dampaknya, banyak orang dirumahkan atau bahkan kehilangan pekerjaannya karena di-PHK.
Mereka yang kehilangan pekerjaan juga sulit mencari yang sumber penghasilan yang baru karena pengusaha juga sedang mengetatkan ikat pinggangnya.
Namun tak perlu lama-lama larut dalam kesedihan karena selalu ada peluang di balik kesulitan. Meski sulit mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang pasti setiap bulannya, tak ada salahnya mencoba menjadi freelancer atau pekerja lepas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain bisa dicoba oleh mereka yang tengah mencari pekerjaan, kesempatan ini juga bisa dimanfaatkan bagi Anda yang ingin mencari pendapatan tambahan.
Perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Andy Nugroho mengatakan, dalam kondisi seperti sekarang yang terpenting adalah segera mencari penghasilan, khususnya untuk bertahan hidup.
"Buat temen-temen yang mungkin kena PHK, dirumahkan terutama yang kena PHK atau bisnisnya harus shutdown, ya memang mau nggak mau harus segera cari penghasilan lainnya untuk bisa bertahan hidup poinnya di situ," katanya kepada detikcom, Kamis (18/6/2020).
Ia pun bercerita, ada rekannya yang bekerja di sektor pariwisata. Rekannya tersebut penghasilannya menyusut dan mencari pekerjaan lain.
Ada juga temannya yang kini banting setir jualan cemilan. Menurutnya, terpenting saat ini ialah bertahan hidup terlebih dahulu.
"Yang penting buat mereka ada penghasilan dulu menggantikan yang tiba-tiba terputus tadi," ujarnya.
Apa yang mesti diperhatikan buat jadi freelancer?
Andy Nugroho mengatakan, dalam situasi seperti sekarang ini pilihan menjadi pekerja freelance kurang banyak. Hal ini berbeda dengan kondisi normal sebelumnya.
"Dalam kondisi begini memang pilihan untuk kita freelance jadi kurang leluasa milihnya. Dalam kondisi benar-benar normal banyak hal yang kita lakukan," katanya.
Ada tipsnya nih supaya bisa sukses jadi pekerja lepas alias freelancer. Pertama, ia menyarankan agar terjun menjadi pekerja lepas dengan melihat apa yang dibutuhkan masyarakat. Ia mencontohkan seperti kebutuhan untuk pangan dan alat kesehatan.
"Yang bisa saya sarankan coba cari pekerjaan-pekerjaan yang men-generate income yang banyak banget snack, makanan itu menjadi besar banget untuk penjualannya," ujarnya.
"Kemudian juga contoh ada beberapa teman saya banting setir memproduksi alat-alat APD," tambahnya.
Dia juga mencontohkan seperti agen penjualan asuransi. Dalam kondisi sekarang, ia menilai permintaannya tinggi karena masyarakat semakin sadar akan pentingnya asuransi.
"Misalnya yang saya perhatikan tetap ada pasarnya agen asuransi. Karena orang-orang apalagi masa pandemi, di Indonesia gelombang pertama belum kelar, tapi Amerika dan China ada gelombang kedua, mungkin waktunya masih panjang. Orang-orang yang selama ini abai asuransi, memiliki asuransi jadi lebih concern," paparnya.
Kedua, ia menyarankan dalam terjun menjadi freelancer mesti memperhatikan kemampuan. Artinya, jangan terjun ke wilayah yang tidak pernah dilakukan sebelumnya.
"Tergantung dari apa yang kita inginkan karena untuk freelance harus paham dulu punya kemampuan di mana, kita melakukan apa, itu yang menjadi senjata kita mencari pekerjaan apa sih yang cocok buat kita," ujarnya.
Ketiga modal. Ia menilai itu hal yang bisa diakali misalnya dengan memasarkan barang milik orang lain.
"Kalau freelance dalam hal penjualan kadang nggak perlu kita produsennya. Ada beberapa produsen mengizinkan reseller itu kan meringankan banget buat kita," tutupnya.
Simak Video "Haruskah Ada Sistem Pekerja Baru?"
[Gambas:Video 20detik]