5 Pertanyaan Jebakan Saat Wawancara Kerja, Begini Cara Jawabnya

5 Pertanyaan Jebakan Saat Wawancara Kerja, Begini Cara Jawabnya

Dike Rani Feirisa - detikFinance
Jumat, 10 Nov 2023 12:50 WIB
Ilustrasi wawancara kerja
Ilustrasi Wawancara Kerja/Foto: Getty Images/iStockphoto/Tzido
Jakarta -

Proses wawancara merupakan proses yang cukup sulit dalam melamar pekerjaan. Rekruter sering kali menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang menjebak kepada pelamar.

Proses wawancara adalah proses yang cukup menentukan apakah pelamar akan diterima di perusahaan tersebut atau tidak. Maka dari itu, pelamar harus menyiapkan diri sebaik mungkin sebelum melakukan wawancara kerja.

Rekruter juga sering melontarkan pertanyaan-pertanyaan menjebak kepada pelamar untuk mengetahui kemampuan pelamar. Dilansir dari Glints, Jumat (10/11/2023), berikut daftar pertanyaan menjebak saat wawancara kerja:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Deskripsikan dirimu dalam 1 kata

Pertanyaan yang satu ini cukup dulit dijawab lantaran di dunia ini ada banyak sekali kata. detikers dapat menyesuaikan pilihan kata dengan posisi yang dilamar.

Misalnya, jika detikers melamar pekerjaan sebagai penulis, detikers dapat menjawab pertanyaan ini dengan "bookworm". Cobalah untuk mengaitkan posisi yang dilamar dengan diri sendiri.

ADVERTISEMENT

Contoh jawaban untuk pertanyaan ini, yaitu:

"Sepertinya bookworm adalah kata yang paling bisa mendeskripsikan saya. Untuk menjadi editor yang baik, saya percaya membaca buku adalah cara yang tepat agar saya bisa belajar banyak hal tentang menulis dan gaya penulisan."

2. Mengapa kamu ingin meninggalkan pekerjaan lamamu?

Saat ditanyakan pertanyaan ini oleh rekruter, pastikan detikers tidak mengatakan hal yang buruk-buruk. Apabila mengatakan yang buruk-buruk, rekruter dapat menganggap detikers kurang profesional.

Untuk menjawabnya, detikers dapat fokus pada hubungan dengan perusahaan yang ingin dilamar, seperti mengapa ingin menjalani posisi yang dilamar, bagaimana perusahaan yang dilamar membuat makin berkembang, dan sebagainya.

Contoh jawaban untuk pertanyaan ini, yaitu:

"Saya mulai memikirkan kembali keputusan karier saya selama beberapa tahun ke belakang, lalu saya mengambil kesimpulan bahwa HR bukanlah bidang yang ingin saya dalami. Saya selalu suka menggambar sejak kecil dan saya rasa saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengejar karier sebagai ilustrator."

3. Bisakah kamu menyebutkan kekurangan dirimu?

Ini merupakan pertanyaan yang sering dijumpai saat wawancara kerja. detikers dapat memutar jawabannya sehingga dapat mendukung kelebihan diri sendiri. Pertanyaan ini dilontarkan oleh rekruter untuk mengetahui tingkat self awareness atau kesadaran diri sendiri pelamar.

Adapun contoh jawaban untuk pertanyaan ini, yaitu:

"Salah satu kelemahan saya adalah kemampuan stress management. Dulu, saya merasa sulit untuk menghadapi tekanan di tempat kerja. Namun, akhirnya saya berhasil mencari tahu akar masalahnya dan mulai mengembangkan self awareness. Sejak saat itu, saya menemukan cara yang paling efektif untuk mengurangi stress, yaitu melalui yoga."

4. Ceritakan kesalahan yang pernah kamu lakukan

Sebelum menjawab pertanyaan ini, detikers harus memilih kesalahan apa yang layak diceritakan pada rekruter. detikers harus memilih cerita yang terjadi karena kurangnya pengalaman atau pengetahuan.

Hindari menceritakan kesalahan yang terjadi karena kurang teliti atau kurang berusaha keras. Selain itu, detikers juga harus menyampaikan apa yang dipelajari dari kesalahan tersebut. Jika ada, tambahkan situasi yang mirip tetapi sampaikan bagaimana detikers bisa tidak mengulangi kesalahan itu.

Contoh jawaban untuk pertanyaan ini, yaitu:

"Saya pernah melewatkan beberapa teknik penulisan SEO di awal-awal kerja. Setelah belajar darileadsaya, akhirnya saya bisa belajar beberapa teknik penulisan SEO yang terbaru dan menerapkannya dengan konsisten sejak saat itu."

5. Apa hal yang kamu sesali dalam perjalanan kariermu?

Melalui pertanyaan ini, rekruter ingin mengetahui apakah pelamar pernah melakukan kesalahan yang disembunyikan, seberapa baik pelamar dapat memaafkan diri sendiri, dan seberapa baik pelamar dapat memaafkan orang lain dan situasi hidup.

Sebaiknya, detikers menghindari kata-kata penyesalan. Arahkan jawaban agar lebih terdengar bahwa detikers ingin melakukan hal yang lebih dari sebelumnya.

Contoh jawaban untuk pertanyaan ini, yaitu:

"Saya tidak pernah terlalu memikirkan apa yang sudah terjadi. Akan tetapi, jika ada satu hal yang bisa saya ubah, saya inginpindah jalur karier ke industri kreatif sejak dulu. Mungkin saya bisa jadi ilustrator perusahaan XYZ lebih cepat. Namun, saya tetap bersyukur bahwa pengalaman ini memberi saya pelajaran berharga untuk selalu percaya dengan bidang yang saya cintai."

(fdl/fdl)

Hide Ads