Ketika mengirim lamaran kerja ke perusahaan tertentu, seringkali pelamar mengalami penolakan dari HRD (Human Resources Department) karena berbagai alasan.
Penolakan ini tentu dapat membuat para pelamar merasa kesal atau frustasi, namun penting bagi pencari kerja untuk memahami alasan di balik penolakan tersebut untuk evaluasi lamaran kerja selanjutnya.
Ketua Ikatan SDM Profesional Indonesia (ISPI) Ivan Taufiza mengatakan salah satu penyebab utama lamaran kerja seringkali ditolak perusahaan karena ketidakcocokan antara kriteria yang diinginkan perusahaan tidak sesuai dengan lamaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Isunya itu adalah kualitas yang dicari, itu bisa matching nggak dengan penawaran yang ada," kata Ivan kepada detikcom, Senin (7/10/2024).
Sayang, menurut Ivan banyak pelamar yang belum memahami kriteria yang dibutuhkan perusahaan ini dengan kemampuan yang dimilikinya. Sehingga banyak di antara mereka yang mengirim lamaran 'hanya untuk ditolak' perusahaan.
"Saya sering kali liat, skillnya itu Microsoft Office, itu mah bukan skill. Microsoft Office itu adalah kewajiban lu harus bisa itu. Nah itu contohnya, jadi sering kali teman-teman itu nggak bisa membedakan keterampilan yang memang dibutuhkan itu apa," jelasnya.
Selain itu, Ivan mengatakan banyak pelamar ditolak perusahaan karena keterampilan yang dimiliki ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi. Meski pada awalnya lamaran kerja yang bersangkutan diterima karena memenuhi kriteria yang dibutuhkan perusahaan.
Namun saat diberikan tes atau proses seleksi tahap selanjutnya, ternyata kemampuan itu dirasa tidak cukup untuk diterima bekerja. Kondisi ini banyak terjadi untuk keterampilan-ketrampilan umum, semisal kemampuan berbahasa asing.
"Jadi contoh sederhana lah, kemampuan bahasa Inggris contohnya. Kandidat itu kan kebanyakan sangat teknis, Inggris-nya itu dari sekolahan, kita sama-sama tahu lah, ketika disuruh presentasi hilang sudah," kata Ivan.
"Jadi secara akademis sangat kuat, bagus, nilainya mungkin oke, tapi tadi kemampuan bahasa Inggris-nya ayam sayur semua. Nah nggak lolos lah mereka, padahal mereka mau kerja di perusahaan asing," tegasnya.
(fdl/fdl)