10 Cara Kerja di Luar Negeri, Jangan Sampai Kena Tipu!

10 Cara Kerja di Luar Negeri, Jangan Sampai Kena Tipu!

Bayu Ardi Isnanto - detikFinance
Senin, 10 Mar 2025 11:15 WIB
Potret kehidupan Pekerja di Jepang yang Keras
Foto: David Tesinsky
Jakarta -

Bekerja di luar negeri menjanjikan kesejahteraan yang lebih baik, sehingga banyak orang yang memimpikannya. Namun mungkin masih banyak orang bingung bagaimana cara kerja di luar negeri.

Agar detikers punya gambaran, simak dulu artikel ini untuk mengetahui cara kerja di luar negeri. Ketahui juga informasi agar detikers tidak menjadi korban penipuan bermodus perantara kerja.

Cara Kerja di Luar Negeri

Sebelum mencari pekerjaan di luar negeri, sebaiknya detikers sudah punya gambaran negara mana yang ingin dituju, sehingga lebih jelas cara mencapainya. Misalnya ingin ke Jepang, berarti harus bisa bahasa Jepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini 10 cara kerja di luar negeri yang dirangkum dari buku 7 Tips Sukses Kinclong Cari Kerja di Luar Negeri oleh Yulia Wibowo dan situs Izumi.

1. Cari Program Kerja Sama Pemerintah

Pemerintah Indonesia biasanya bekerja sama dengan negara lain terkait tenaga kerja. Misalnya Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama dengan International Manpower Development Organization Japan (IM Japan) untuk menyalurkan tenaga perawat, konstruksi, manufaktur, dan pertanian.

ADVERTISEMENT

2. Cari Loker Perusahaan Internasional

Sebagai batu loncatan, carilah lowongan kerja (loker) perusahaan internasional yang ada di Indonesia. Detikers bisa mengawali karier di sana. Ketika sudah mendapatkan pengalaman, akan lebih mudah buat kamu bekerja di luar negeri.

3. Cari Loker Internal

Jika detikers sudah bekerja di perusahaan internasional, kamu akan lebih mudah mendapatkan informasi mengenai loker di internal perusahaan internasional yang biasanya memiliki banyak cabang di luar negeri.

4. Mendaftar di LPK

Cara lainnya adalah dengan mendaftar di lembaga pelatihan kerja (LPK) di Indonesia. Ada banyak LPK yang biasanya sudah sering memberangkatkan tenaga kerja ke luar negeri. Mereka juga melatih calon pekerja agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

5. Cari Loker di Internet

Kini banyak situs lowongan kerja di internet yang memberi informasi pekerjaan di Indonesia maupun di luar negeri. Coba cari dan apply, siapa tahu mereka membutuhkan pekerja seperti kamu.

6. Ikut Job Fair

Cari informasi mengenai acara job fair yang diikuti perusahaan internasional. Biasanya job fair selalu digelar setiap tahun.

7. Head Hunter

Head hunter adalah penyedia layanan jasa penyalur tenaga kerja. Detikers bisa menghubungi head hunter dan memberi data kepada mereka. Selanjutnya head hunter akan membantu mencarikan pekerjaan di luar negeri.

8. Loker dari Teman

Jika kamu memiliki teman yang bekerja di luar negeri, mintalah informasi mengenai loker di tempatnya bekerja. Jika tidak, dia mungkin bisa memberikan informasi loker di perusahaan lainnya.

9. Cari Loker sebagai Konsultan

Cara lainnya, detikers bisa mencari pekerjaan sebagai konsultan di berbagai perusahaan jasa outsourcing onshore offshore atau sebagai konsultan perusahaan di luar negeri.

10. Membangun Jaringan

Terakhir, penting buat detikers untuk membangun jaringan, termasuk dengan teman-teman kamu yang bekerja di luar negeri. Sebagian perusahaan memberikan insentif kepada karyawan yang merekomendasikan tenaga kerja untuk perusahaan tersebut.

Waspadai Penipuan

Tidak jarang kita membaca berita mengenai penipuan lowongan kerja di luar negeri. Bukannya menyalurkan tenaga kerja, pelaku kejahatan justru melakukan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Dilansir dari situs Forum Literasi Hukum dan HAM Digital (Firtual), Direktur Perlindungan Warga Indonesia Kemenlu, Judha Nugraha pelaku biasanya menawarkan gaji dan fasilitas yang besar.

Yang perlu diperhatikan, pelaku biasanya menguruskan tiket dan dokumen tanpa adanya visa kerja. Di sana, korban akan dipekerjakan untuk pekerjaan ilegal, misalnya online scammer, yaitu menipu orang agar bisa dicuri uangnya.

"Begitu tiba di perusahaan online scam center, mereka akan dipaksa membuat akun-akun media sosial palsu dan kemudian diberikan daftar target korban dan jumlah target yang harus dicapai dalam satu bulan. Rata-rata targetnya sekitar Rp 60 juta dan ketika tidak mencapai target akan ada sanksi seperti penyiksaan verbal, fisik, atau ancaman akan dijual ke perusahaan scam yang lain," kata Judha, tahun 2023 lalu.

Kepala Sub Direktorat V/Siber, Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta saat itu, Asep Suherman juga mengingatkan bahwa tindak kejahatan ini juga bisa dilakukan kerabat, teman atau kenalan kamu. Mereka biasanya juga sudah terjerat dalam lingkaran setan, sehingga harus merekrut pekerja lain.

Untuk itu, sebaiknya detikers menggunakan jalur resmi agar tidak menjadi korban penipuan. Semoga informasi ini bermanfaat.




(bai/fds)

Hide Ads