Dengan persaingan yang semakin ketat dan pemutusan hubungan kerja (PHK) di mana-mana, penting untuk memiliki strategi yang efektif untuk menemukan peluang pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan minat. Namun mencari informasi lowongan kerja bisa jadi cukup menantang untuk banyak orang.
Praktisi dan Konsultan Sumber Daya Manusia (SDM), Audi Lumbantoruan, mengatakan saat mencari kerja, hal utama yang perlu disiapkan terlebih dahulu adalah cara berpikir bahwa tersedia banyak sekali lowongan kerja di luar sana. Hal ini menjadi penting agar yang bersangkutan tak lekas menyerah atau putus asa saat baru mencari kerja namun tak kunjung dapat.
Barulah setelah memiliki mentalitas atau cara berpikir seperti itu, pencari kerja bisa mulai mencari informasi lowongan dari orang-orang terdekat. Misalkan anggota keluarga, teman, hingga alumni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulai mencari bisa bertanya ke kenalan misalnya dari anggota keluarga, saudara, teman-teman, alumni, mengenai lowongan kerja yang ada, yang tersedia. Nah dari sana kita kumpulkan lowongan-lowongan kerja," kata Audi kepada detikcom, Jumat (16/5/2025).
Kemudian setelah itu para pencari kerja juga bisa mencari informasi lowongan di situs-situs pencarian kerja ataupun situs resmi rekrutmen perusahaan-perusahaan yang ada. Namun menurutnya pencari kerja harus terlebih dahulu mengutamakan sumber atau informasi lowongan dari kerabat tadi.
"Mencari dengan aktif misalnya lewat portal-portal pencari kerja seperti LinkedIn, ada banyak ya. Setelah itu mulai deh kirim-kirim aplikasi, mengirimkan lamaran apa yang kira-kira bisa kita coba sesuai dengan kualifikasi kita, jam terbang kita," paparnya.
"Tapi juga tetap mencoba dengan saudara, keluarga, atau teman-teman dan alumni yang sudah kita kenal. Karena itu sering banget membantu lebih cepat. Karena kalau lewat portal-portal lowongan kerja nggak setiap hari dibuka, nggak setiap hari dicek, bahkan kadang-kadang prosesnya bukan orang HR-nya yang buka tapi malah orang IT-nya," sambungnya.
Di luar itu, pencari kerja juga bisa mencari informasi lowongan dengan menghubungi langsung perusahaan-perusahaan yang diminati dan bertanya ke bagian terkait seperti HRD. Sebab sikap proaktif ini kerap kali bisa membuahkan hasil dan memberi peluang lebih saat mencari lowongan kerja berikutnya.
"Dari sana kita bisa juga memulai misalnya dengan bertanya apakah ada program-program pemagangan yang kira-kira bisa ikuti, yang bisa kita coba. Nah nanti mungkin kita harus mulai pintar-pintar pemagangan seperti apa yang mau kita coba, bidangnya apa, dan seterusnya," jelas Audi.
Di luar itu, pencari kerja juga bisa mendapat informasi lowongan dari universitas tempat ia bersekolah dulu, khususnya yang memiliki bagian Career Development Center atau CDC. Sebab dari sana banyak juga perusahaan yang menyampaikan informasi lowongan kerja.
"Kampus-kampus ini bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang mencari orang. Nah bisa juga kita dekati kampus-kampus itu kita cari tahu ada informasi lowongan pekerjaan apa," terangnya.
Senada dengan itu, Ketua Ikatan SDM Profesional Indonesia (ISPI) Ivan Taufiza juga menyarankan untuk mencari informasi lowongan dari orang terdekat terlebih dahulu. Sebab menurutnya informasi lowongan kerja yang dibuka perusahaan dalam situs-situs hanya mencakup sekitar 30% dari lowongan yang sebenarnya tersedia.
Sedangkan 70% lowongan kerja sisanya disampaikan melalui forum-forum tertutup atau jaringan antar pekerja/asosiasi hingga relasi. Artinya sebagian besar lowongan ini hanya dapat diketahui dari pembicaraan 'mulut ke mulut'.
"Mayoritas teman-teman ini kan cara pandangnya lapangan pekerjaan yang tersedia atau lowongan itu adanya di portal-portal atau di website lowongan kerja. Padahal yang ada atau yang terlihat di portal-portal lowongan pekerjaan itu itu paling 30% dari total lowongan kerja yang sebenarnya," ucap Ivan.
"Jadi sekitar 70% atau mayoritas itu sebenarnya informasi itu beredar di kalangan yang sifatnya informal. Jadi pribadi-pribadi, mulut ke mulut, WA, saudara, teman, komplotan, tetangga gitu. Jadi real-nya tuh seperti ini," paparnya lagi.
Oleh karena itu ia sangat menyarankan untuk membangun relasi atau jaringan dengan banyak orang. Kemudian dari sana para pencari kerja bisa bertanya langsung apakah ada lowongan yang bisa ia tempati.
Tentu upaya ini tak lantas membuat pencari kerja mengabaikan cara-cara mencari informasi lowongan kerja lain, termasuk dari situs-situs pencari kerja lain.
Di luar itu, menurutnya pencari kerja juga bisa secara konsisten mengirimkan surat lamaran ke perusahaan-perusahaan yang ada terlepas dari apakah perusahaan itu sedang mencari lowongan. Karena siapa tahu perusahaan yang bersangkutan tengah membutuhkan karyawan baru namun belum membuka lowongan secara resmi.
Lihat juga video: 15 Jurusan SMK yang Cepat Dapat Kerja