Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad berniat memajukan industri kelautan dan perikanan Indonesia yang selama ini tidak menjadi prioritas oleh pemerintah. Fadel memiliki banyak program untuk menuju ke arah sana.
Beberapa program tersebut diantaranya mulai dari menghapuskan retribusi di seluruh Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di dalam negeri hingga pembangunan 1.000 kapal penangkap ikan berukuran besar senilai Rp 1,5 triliun.
Menurut Fadel, seluruh program ini terangkum dalam program Revolusi Biru Kementerian Kelautan. Program ini dilakukan dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar di dunia tahun 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang akan dibebaskan retribusinya oleh Pemda progresnya sudah sampai mana?
Itu ramainya luar biasa, sampai SBY turun tangan. Mereka pertamanya protes, mulai dari Bupati sampai Gubernurnya, tapi saya bilang retribusi itu kan kecil, tapi nelayan itu kan orang susah kok diperas. Bawa ikan masuk pelabuhan bayar Rp 500.000, bongkar muatan kena lagi Rp 500.000, bawa ke pasar bayar lelang bayar retribusi lagi. Kalau begini kan link-nya kacau. Saya minta hapus semuanya.
Tapi sampai hari ini hampir semua sudah setuju. Terakhir di Palangkaraya itu tidak setuju tapi sudah disuruh untuk bebaskan. Kita sudah rapat di Jogja untuk cari tahu daerah mana lagi yang tidak setuju. Tapi menurut saya saat ini sudah sekitar 90 persen setuju lah.
Ini dimulai sejak kapan pak?
Sudah dari Januari saya berlakukan. Kalau kelamaan banyak penolakan. Sebenarnya kan gampang, tinggal surat Pemda kepada DPRD bahwa Perda No. 56 tentang Retribusi Ikan dan Angkutan Ikan dinyatakan nol, selesai. Cuma surat saja satu lembar.
Pembagian tugas patroli antara Kementerian Kelautan dengan Kementerian Pertahanan sudah clear belum pak?
Patroli ini yang berhubungan dengan angkatan laut. Saya ingin sekarang ini departemen saya jadi departemen ekonomi maka saya undang pak Kasal bikin MoU, kita kasih tugas lebih banyak kepada mereka. Jadi, tugas ekonomi bagian saya, seperti riset laut dan sebagainya, yang keamanan pengawasan laut itu tugasnya angkatan laut.
Kapal2 patroli yang saya punya banyak sekarang ini sedang kita atur supaya nanti kita bikin patroli terbatas lah. Saya bahkan sekarang ini membatalkan kredit ekspor untuk pengadaan kapal patroli. Ini kan lagi ramai, kita bikin tender untuk itu atas instruksi presiden, lalu saya pikir tidak ada manfaatnya itu nilainya besar hingga puluhan juta Dolar. Saya bilang ke presiden minta batalkan. Heboh sekarang, mereka bawa saya ke pengadilan. Tapi sudahlah, saya sudah kembalikan uang tendernya ke negara Rp 1,5 triliun.
Intinya saya mau kurangi itu, supaya nantinya jadi tanggung jawab angkatan laut. Biar saya urus ekonominya. Minggu depan saya akan rapat lagi dengan Kasal, supaya pembagiannya lebih jelas wilayah mana saja yang banyak faktor ekonominya mana yang harus diawasi.
Tanggal 1 April PPN untuk ikan itu bagaimana?
Pajak itu saya sudah bikin surat ke Menteri Keuangan bahwa itu tolong dibebaskan karena ikan masih butuh supaya tidak terlalu mahal harganya. Mudah-mudahan beliau mau.
Program pembangunan 1000 kapal itu butuh dana berapa?
Dananya Rp 1,5 triliun dari APBN. Itu adalah konsep SBY, saya hanya kerja saja untuk mengadakan restrukturisasi kapal-kapal yang besar sehingga bisa menangkap ikan di laut bebas yang selama ini kita gak punya.
Rencananya berapa lama pak?
Sekitar 3 tahun
Nanti siapa saja yang bisa pakai?
Saya sedang bahas dengan tim dan dengan Pemda. Mungkin kita mesti buat unit pengolah manajemen, kita kasih ke pemda sekian banyak, nanti unit itu yang mengelola, kayak taksi lah. Kita enggak bisa kasih langsung kapalnya ke nelayan, pasti enggak jalan.
Pemda mana saja yang bakal kebagian?
Ya kita akan pilih pemda mana saja yang memang punya komitmen dan kebutuhan akan hal itu. Kita kan tahu, Pemda mana yang banyak ikannya.
Tahun ini sudah mulai?
Sudah mulai, tunggu dana APBNP 2010. Tahap pertama mungkin deliver 200 unit. Kalau bisa jadi ini fenomenal, selama ini kasihan banyak nelayan yang enggak berani ke laut lepas. Kena ombak 4 meter saja pasti takut karena kapalnya kecil sekali. Mudah-mudahan 2013 selesai semuanya. Nanti kita berikan langsung kepada Pemda, baru nanti Pemda bikin manajemen pengolahannya untuk nelayan.
(ang/qom)











































