Komplek Kemayoran kini lebih banyak dikenal oleh masyarakat sebagai lokasi Pekan Raya Jakarta (PRJ), padahal itu hanya sebagian kecil dari kawasan tersebut.
Kini angin segar menghampiri kawasan seluas 454 hektar ini. Dibawah manajemen baru, ditangan Hendardji Soepandji yang seorang jenderal (purn) bintang dua, kawasan komplek Kemayoran yang merupakan aset negara yang dikelola melalui Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa saja kah yang dilakukan sang jenderal ini untuk mengubah citra Kemayoran dari kawasan kumuh menjadi kawasan elit? Apa saja tantangan Hendardji mengelola PPKK ini? Akan jadi apakah komplek Kemayoran melalui sentuhan tangan adik dari mantan Kejagung Hendarman Soepandji ini?
Berikut ini wawancara detikFinance dengan Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK) Hendardji Soepandji saat ditemui di kawasan MGK Kemayoran, Kamis (10/2/2011).
Anda ini kan seorang jenderal (purn) kok mau-maunya menangani bidang properti?
Ha ha ha... saya senang melihat sesuatu yang bagus. Saya ingin, kawasan ini kan berprospek, kalau sampai dikelola dengan cara yang salah kan sayang.
Jujur saja saya nggak punya pengalaman dibidang properti, nggak ada pengalaman cuma suka baca-baca saja.
Awalnya bisa ceritakan, kenapa anda bisa nyemplung jadi Dirut PPKK?
Ha ha ha...Nggak ngerti saya, waktu itu ada pengumuman untuk test (jadi dirut PPKK), lalu saya test. Dari sekian banyak orang yang ditest, kebetulan saya lulus. Ada 6 orang.
Kalau jenderal (purn) lain kan banyak yang ke BUMN, pensiun, atau apa lah, kok bapak malah terjun di properti?
Ha ha ha... saya senang dengan keindahan, saya senang dengan sesuatu yang rapih, aman dan tertib. Saya mengidolakan sesuatu itu yang nyaman.
Apakah hal itu terinspirasi dengan kota-kota atau pusat bisnis di negara-negara lainnya?
Saya sudah keliling dunia, saya sudah ke Amerika, ke Inggris, ke Perancis, saya sudah ke Jepang ke China. Hampir semua negara, terutama negara-negara besar saya sudah datangi, seperti Yunani, saya pernah ke Turki. Saya terinspirasi dengan kota-kota disana.
Berapa lama anda akan di PPKK?
Itu tergantung Menteri Setneg, bisa setahun bisa, dua tahun bisa, tergantung menteri. Tapi periodenya itu 4-5 tahun.
Kemayoran sudah lama dicanangkan jadi kawasan pusat bisnis, tapi kenyataanya jalan di tempat, sebagai dirut baru apa terobosan anda?
Terobosan saya yaitu mereview master plan Kemayoran.
Di master plan baru anda menyebut Rp 7,2 triliun untuk mendukung komplek Kemayoran, bagaimana caranya mendapatkan uang itu?
Kerjasama dengan mitra (pengembang). Mereka diberikan kesempatan bangun, memberikan kontribusi ke pemerintah, lalu pemerintah membangun infrastruktur.
Master plan dengan perkiraan dana Rp 7,2 triliun itu kan rencananya 15 tahun, apakah tidak terlalu lama?
Kalau bisa dipercepat kurang lebih tahun 2020. Makanya tergantung nanti membangun kebersamaan dengan para pengembang.
Bagaimana dengan penataan kawasan kumuh disekitar komplek Kemayoran, apa yang anda lakukan?
Kita akan melakukan pendekatan-pendekatan persuasif (penertiban). Minggu depan kita mulai pelan-pelan, minggu depan kita mulai.
Kawasan kumuh sekitar Kemayoran banyak sekali, berapa luasan kawasan kumuh yang menduduki komplek Kemayoran?
Jumlahnya sekitar 30 hektar (dari 454 hektar luas komplek Kemayoran).
Apa sih goal bapak untuk komplek Kemayoran, ketika dipercaya oleh Sekretariat negara jadi Dirut PPKK?
Sebuah kota moderen dalam kota, cyber city, kawasan perdagangan yang internasional yaitu dengan konsep Green International Business District (GIBD).
Konkretnya seperti apa dari konsep GIBD ini?
Itu nanti ada kawasan perdagangan, ada infrastruktur pendukungnya, ada kawasan olahraga, kawasan rekreasi, jadi terpadu one stop service. Kita dengan tinggal disini, bisa bekerja dan bisnis disini.
Di Jakarta bukanya sudah ada CBD Sudirman, apakah tidak saling bersaing?
Kalau CBD Sudirman itu kan hanya 40 hektar. Kita nggak akan saling mematikan. Caranya, membangun kebersamaan. Apa yang sudah ada disana tak perlu ada disini. Misalnya di CBD Sudirman nggak ada kawasan olahraga, disana kawasan bisnisnya hanya 40 hektar itu kan kecil sekali, nggak akan mampu. Kalau kita di Kemayoran itu 454 hektar.
Bagaimana sinergi dengan Pemda DKI Jakarta, bagaimana pun DKI punya kepentingan juga terhadap komplek Kemayoran?
Membangun kerjasama dengan pemda, makanya yang dibangun disini harus ada IMB (izin mendirikan bangunan) dari pemda. IMB-nya dari pemda, bukan dari saya, saya hanya merekomendasikan. Terus nanti yang bangun itu ada kontribusi ke pemda, kotribusi itu ditarik ke dalam lagi ke sini, dibangun di sini.
Kemayoran image-nya masih sangat kumuh, bahkan lokasi ini juga terkenal sebagai kawasan prostitusi, bagaimana untuk mengangkat Kemayoran menjadi lebih kuat?
Kita akan bersihkan secara bertahap, termasuk PSK-PSK. Untuk mengangkat citra ini membutuhkan waktu 5 tahun. Jadi lima tahun itu belum selesai, kalau selesai butuh waktu 15 tahun.
Soal rencana keberadaan menara atau gedung tertinggi di Kemayoran itu apakah akan mengangkat kawasan Kemayoran?
Iya, itu kan akan menjadi pusat telekomunikasi khususnya Menara Jakarta.
Satu tahun ini apa sih target bapak di PPKK?
Wah kalau satu tahun belum bisa tercapai, lebih menyusun master plan dan mengadendum semua bentuk kerjasama dengan pengembang. Selain itu, mendorong bangunan-bangunan yang mangkrak di Kemayoran untuk segera dimulai tahun ini.
Memang bangunan yang mangkrak di komplek Kemayoran berapa banyak?
Banyak sih, mangkrak itu kan waktu krismon lalu (1998). Sekarang saya himpun lagi, ayo kita sama-sama berdiri.
Kira-kira sentuhan tangan seorang jenderal dengan dirut sebelumnya apa nih perbedaanya?
Ha ha ha ... Kalau ada pengembang yang malas kita bangunkan. Ibarat orang tidur ayo bangun-bangun, kalau sudah bangun ayo mandi-mandi. Kalau sudah mandi ayo-ayo bersolek, ibaratnya seperti itu.
Kalau beradai-andai soal benchmark, anda mau mencontoh apa kawasan bisnis di luar negeri, untuk Kemayoran ini?
Seperti di Manhattan New York, atau paling tidak seperti Pudong CBD di Shanghai China. Itu sebuah kawasan perdagangan, tapi orang tinggal disitu, berdagang disitu, berolahraga disitu. Itu sebuah kota, lebih besar dari komplek Kemayoran. Sebagai kota baru, di Shanghai itu ada kota lama dan kota baru.
Tantangannya apa sih mengurus komplek Kemayoran?
Tantangannya, yang masuk itu sudah terlanjur, modalnya tidak terlalu kuat. Tapi dengan model kerjasama yang saya bangun, kalau orang yang modalnya nggak kuat tidak mungkin masuk ke mari sehingga tersaring. Pola kerjasama itu mulai tersaring.
Masalahnya pengembang sekarang ada yang banyak mengalami kesulitan keuangan, kalau konsep yang anda tawarkan harus mampu mendukung pengadaan Rp 7,2 triliun, apakah mereka sanggup?
Nanti ditanya, kalau memang tak sanggup serahkan dulu ke PPKK, kita tarik lalu diserahkan karena investor lain sudah banyak yang menunggu sudah antri.
Soal PPKK sendiri, berapa sih aset PPKK?
Kalau aset Kemayoran Rp 24 triliun, itu aset Kemayoran, yang harus diawasi.
Penerimaanya berapa per tahunnya?
Pertahunnya hanya Rp 100 miliar, kecil sekali. Kontribusi ke negara (pendapatan negar bukan pajak/PNBP) sebesar 20% dari itu atau sekitar Rp 20 miliar, selebihnya dipakai untuk operasional pemeliharaan, jalan, drainase, keamanan dan kebersihan harus terwujud.
Itu nggak cukup ngangkat dana sebesar itu, lampu mati harus diganti. Jadi master plan Rp 7,2 triliun itu untuk bisa mengangkat Kemayoran.
(hen/qom)