Ada Sertifikat Internasional di Balik Booming Emas Batangan Antam

Wawancara Business Unit Head Antam

Ada Sertifikat Internasional di Balik Booming Emas Batangan Antam

- detikFinance
Selasa, 15 Jan 2013 08:14 WIB
Jakarta - Perusahaan pengelola dan pengolahan bisnis logam mulia PT Aneka Tambang Tbk (Antam/ANTM) menjual lebih dari 5.000 kg emas batangan selama kurun waktu 2012. Raihan ini diluar dari ekspektasi perseroan, animo masyarakat yang tinggi membuat penjualan emas Antam terus kinclong.

Motif investasi emas masyarakat menjadi alasan emas batang yang diproduksi Antam laris manis. Namun bagi manajemen Antam, ada sisi lain yang membuat emasnya banyak diminati masyarakat. Kenapa?

Berikut ini petikan wawancara detikFinance dengan Business Unit Head Antam Herman, di kantornya, di Pulogadung, Jakarta, Selasa (15/1/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengapa masyarakat sangat suka pada emas Antam?

Alasan mengapa Antam, Pertama kita jamin kemurnian karena kita mempunyai sertifikat LBMA (London Bullion Market Association) itu sertifikat internasional.

Kedua, kemudian yang membuat orang berminat adalah emas Antam adalah satu-satunya emas yang mendapatkan LBMA di Asia Tenggara. Otomatis dapat diperjualbelikan lagi di luar negeri.

Bagaimana kinerja penjualan Antam selama tahun 2012?

Ini logam mulia. kalau Antam itu koorporasi. Selama tahun 2012 setidaknya emas yang diperjualbelikan itu sebanyak rata-rata 20 Kg/hari. Secara kumulatif penjualan selama tahun 2012 adalah di atas 5.000 kg. Melebihi pencapain dari target bahkan hingga 104%.

Bagaimana dengan proyeksi penjualan tahun ini?

Trend penjualan emas semakin lama semakin meningkat. Hal ini dibuktikan ada peningkatan jumlah baik permintaan maupun penjualan di bulan Oktober 2012. Saat itu penjualan meningkat menjadi 30 kg/hari. Positifnya di tahun 2013 angka penjualan emas atau logam mulia PT Antam, Tbk akan meningkat 15% atau jika per-hari sama dengan 30 kg.

Pecahan emas yang paling laku diburu masyarakat?

Menurut catatan saya, pecaham logam mulia yang sangat diminati oleh masyarakat adalah pecahan 10 gram dengan nilai penjualan 30-35%, disusul dengan logam mulia pecahan 5 gram dengan rate penjualan sebesar 24%, kumudian 25 gram sebesar 12%, juga untuk yang 1 gram 10%. Sedangkan sisanya adalah untuk logam mulia pecahan 50 dan 100 gram.

Dengan banyaknya minat masyarakat untuk membeli emas, apakah tepat jika fungsi pembatasan 150 nomor panggil digunakan?

Kita mulai buka operasional itu mulai jam 8 pagi dan pada umumnya habis pukul 15.00 sore. Itu rata-rata. Sebetulnya melihat kondisi area kita juga dan stok kita yang belum full bisa memenuhi permintaan masyarakat.

Itu (150 tiket nomor panggil) untuk menjaga itu. Mereka mengantre dari pagi jam 6 sudah ada antrean di depan. Jadi kalau dibatasi itu memberikan kepastian kepada masyarakat, bahwa ada logam mulianya. Agar tidak kecewa jika banyak di antara mereka yang tidak mendapatkan emas yang mau dibeli.

Disamping itu kita punya catatan bahwa Ramadhan tahun 2011 pembeli yang masuk sebanyak 375 bahkan mereka datang sebelum sahur. Yang 150 nomor panggil kita akan lihat itu nanti perkembangannya ke depan seperti apa.

Ke depan apakah sistem ini masih terus akan dilanjutkan?

Kita mempunyai kantor pemasaran itu baru 3 yaitu Jakarta, Surabaya dan Makassar. Ke depan kita ingin transaksi online dikembangkan. Saat ini sedang akan mau dilakukan.

Target kami bulan Maret semua sistem harus sudah terkoneksi untuk melakukan penjualan secara online baik sistem kita maupun sistem perbankan. Selain itu delivery order sudah kita jalankan sejak tahun 2012. Pemasaran secara delivery order itu potensinya besar. Kurang lebih 10% dari total semua penjualan. Tetapi terbatas pada SDM yang hanya 1 orang.

Apakah ada wacana untuk membuka kantor pemasaran baru di tahun mendatang?

Belum ada wacana untuk kesana. Koorporasi yang sangat dekat dengan Antam itu adalah Pegadaian.

Bagaimana trend penjualan emas ke Pegadaian selama tahun 2012 dan ke depan?

Pegadaian itu tidak mutlak emas batangan. Tahun 2012 transaksi dengan pegadaian mencapai Rp 900 miliar sampai Rp 1 triliun. Jarum uji juga mereka beli. Selain Pegadaian ada juga koorperasi lain seperti Garuda Indonesia, Freeport, Astra Agro, Bridgestone juga mereka beli logam mulia dari kita. Juga bank tetapi kebanyakan untuk reward. Kalau toko emas itu end user.

Target penjualan tetap akan meningkat di tahun 2013 yaitu menjual baik ke retail termasuk Pegadaian maupun ke masyarakat langsung tetap akan meningkat apalagi minat masyarakat itu meningkat akan emas.

Walaupun produksi dan ketersediaan kita terbatasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena bagi masyarakat emas itu untuk investasi mereka. Sedangkan jika dilihat dari total produksi kita saja hanya 35 ton emas/tahun.

(hen/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads