Bahkan fasilitas layanan tiket kereta sudah memanfaatkan teknologi vending machine ticket, bisa disamakan dengan fasilitas yang ada di stasiun MRT Singapura.
Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro, mengatakan saat ini layanan perkeretaapian di Indonesia sudah setara jika dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. DetikFinance berkesampatan mewawancarainya di Ruang VIP Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, pada Jumat (15/7/2016) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi perkeretaapian dulu dan sekarang pada saat Pak Jonan menjabat?
Oke kalau dibanding Pak Jonan memang eranya itu berubah, karena pada saat Pak Jonan saat itu era pembenahan, di mana kereta api itu namanya butuh dinaikkan, saat itu banyak yang naik di atas kereta, banyak yang di atas kereta, di dalam WC, oleh karena itu nama itu perlu. Karena itu, maka Pak Jonan tidak henti-hentinya memunculkan diri untuk tampil mari kita benahi mari kita perbaiki.
Era saya itu era mengisi, jadi artinya Pak Jonan sudah membenahi kita tingkatkan pelayanan apa yang bisa dinikmati oleh masyarakat atau penumpang yang menjadi pelanggan kita. Oleh sebab itu perubahan-perubahan zaman Pak Jonan menuju ke saya itu yang banyak sekali kita tekankan adalah kemudahan.
Kemudahan-kemudahan bagaimana mendapatkan tiket, kemudahan penumpang di ruang tunggu stasiun, kemudahan mereka pada saat boarding, kemudahan saat cetak tiket, kemudahan mereka untuk membayar tiket kereta api, jadi semua itu yang kita dapatkan. Kemudahan itu paling tidak itu ada tiga stage. Satu kemudahan dia menuju ke stasiun, yang kedua kemudahan dia untuk memproses masuk ke dalam stasiun maksudnya naik ke kereta api, dan ketiga itu adalah di dalam kereta apinya. Nah ketiga tingkat itulah yang sedang kita upayakan sekarang ini.
Kalau dibanding negara tetangga seperti Malaysia atau Singapura?
Begini, kalau Singapura itu dia hanya menangani kereta jarak pendek karena dia hanya lokalan situ. Bandingannya kalau kereta api Singapura itu KRL, karena dia tidak punya kereta api jarak jauh 750 km seperti kita punya. Jadi kalau soal fasilitas yang kita miliki sudah nggak ada bedanya dengan Singapura. Kita punya kartu multi trip, single trip kita sistemnya pake tapping, kita sistemnya beli juga bisa di top up sama, sudah sama. Hanya yang tidak bisa dibedakan barangkali Singapura tidak punya kereta jarak jauh, Indonesia punya jarak jauh.
Di Singapura single line hanya untuk MRT, kalau kita line-nya dipakai dua-duanya, KRL dan jarak jauh juga pakai
Itu kan perkotaan (commuter line), kalau jarak jauh Malaysia juga tidak terlalu banyak?
Tidak terlalu banyak, tapi dia (Malaysia) punya artinya kesulitan atau variabel yang dihadapi Malaysia lebih kecil dari yang dihadapi oleh kita, karena tidak sebanyak kita.
Kalau melihat ini kita setara dengan siapa, dulu kan banyak pedagang asongan, tidak dapat tempat duduk, Bapak memandang kita setara dengan siapa?
Kalau saya membayangkan Indonesia saat sekarang ini tidak kalah dengan Singapura dan Malaysia. Kemudian hari, keinginan kita, Indonesia menjadi pemimpin di seluruh ASEAN.
Kapan?
Ya ini, rintisannya ini. Kenapa saya optimis ke sana karena Bapak Presiden memberikan perhatian luar biasa ke kereta api saat ini. Presiden inilah presiden yang mengajak rapat soal kereta api di dalam istana. Sebelumnya mana pernah setahu saya, sudah 2 kali atau 3 kali.
Yang dibahas apa saja Pak?
Termasuk itu kereta api untuk Palembang, LRT yang ada di Jakarta dan sekitarnya termasuk kereta Jakarta ke Surabaya. Ini kita lihat positifnya, Bapak Presiden, Pak Menteri, Bu Menteri ini memberikan perhatian yang luar biasa kepada kereta api. Kenapa saya mengatakan ini sisi positif, karena kesempatan ini harus diambil untuk mengembangkan angkutan masal berbasis rel.
Solusi yang paling baik yang bisa diambil Indonesia adalah memperbesar kereta api ini, kenapa, jalan tol itu kalah cepat, kalah menarik kalau untuk kereta api karena jalan tol itu kalau jadi orang terangsang untuk beli mobil meskipun itu juga harus dibangun. Salah satu indikator negara maju kan jalan rayanya panjang tetapi kereta api tidak boleh diabaikan.
![]() |
Rencana di stasiun ada parkiran supaya orang beralih dari pengguna motor mobil jadi naik kereta?
Begini ini berarti mengait yang paling dalam dengan komuter kereta yang tidak jarak jauh. Jadi bukan hanya menyiapkan Park and Ride bahkan kita maju ke depan untuk memikirkan perumahan. Jadi orang itu mau ke kantor mau ke pusat kota kalau dia tinggalnya di apartemen turun naik kereta ini malah bahkan sampai ke sana. Tapi park and ride itu terus kita cari lokasi-lokasi mana orang itu terkonsetrasi di situ sehingga kendaraan itu tidak perlu masuk ke jantung kota dia tinggal parkir di situ, naik kereta dengan nyaman sampai ke kota, balik seperti itu lagi itu kalau KRL.
Kalau KRL armadanya bagaimana, sekarang kan masih desak-desakan?
Ya memang itu kendala salah satu ya, itu juga salah satu beda ya. Zaman Pak Jonan itu penumpang 500 ribu per hari, sekarang 850 ribu per hari, armadanya bertambah tapi kecepatan bertambah armada ini masih kalah dengan kecepatan manusianya. Saya tertarik dengan apa yang dikatakan ketua DPR waktu berkunjung ke Senen, karena banyak penumpang komplain kereta ditambah kita desak-desakan ini, kuran ini. Nah Pak Akom (Ade Komaruddin-Ketua DPR) ini di situlah harus kita pikirkan kalau barang cantik ini diserbu orang, kalau di sisi lain itu dilihat bahwa kenapa sekarang orang berdesak-desak diambl sisi positifnya, orang sekarang sudah meninggalkan mobil, sudah meninggalkan motor. Nah ini positifnya bahwa tidak semua kendaraan masuk ke tengah kota.
Sekarang 850.000, target kan 1,2 juta, bagaimana solusinya? Manggarai crowded katanya kita kan beda sama Singapura, mereka dedicated untuk KRL, kalau kita kan campur?
Iya betul 2019 target 1,2 juta. Maka itu sekarang Manggarai sedang dibenahi mereka sedang melakukan, ini kebetulan penugasannya datang ke Dirjen KA, satker ya itu mengerjakan Manggarai untuk mengerjakan pembangunan Double-Double Track (DDT) sehingga kalau itu jadi jalurnya KRL dan kereta jarak jauh itu sudah terpisah. Meskipun saya juga yakin pengembangan selanjutnya harus tetap dilakukan, karena semakin itu nyaman dan membaik orang akan shifting.
Makanya seperti idenya Pak Gubernur nomor ganjil genap segala macam, pikir saya harus dibarengi dengan fasilitas publik yang membaik karena nggak usah dipaksa orang pun kalau dia mudah menggunakan busway, trem, atau MRT dia akan tinggalkan mobil itu.
Caranya?
Ya itu tadi bahwa prasaranana sedang digenjot DDT, di sisi sarananya kita tambah terus gerbongnya, supaya yang tadi dikatakan berdesak-desakan itu nanti headway (jarak antar kereta) makin tipis jadi setiap kali orang datang ada yang lewat, datang lagi, lewat datang lagi. Nah ini memang konsekuensinya sehingga kita harus beli kereta. Tahun ini kalau tidak salah 60 kereta KRL saja, kalau 60 satu trainset 10 itu berarti 6 trainset. Itu menurut saya tetap harus dilakukan untuk mengejar kekurangan tadi.
Kan Bapak bilang headway terus digenjot sedangkan Bapak bilang perlintasan sebidang sudah tidak boleh?
Saat bersamaan sekarang audiensi saya dengan Pak Gubernur DKI kemarin saya membicarakan perlintasan sebidang ya mereka akan menghilangkan itu tetapi mereka janji akan dicicil, karena anggarannya kan tidak sebesar itu. Karena perlintasannya kan terbagi dua satu perlintasan yang memang dulunya ada sama perlintasan yang dibuat-buat ada nah yang dibuat-buat ada yang tidak resmi ini segera ditutup saja, karena biasanya itu hanya perlintasan motor dibuat karena orang malas berputar jauh sana, akhirnya hanya dikasih tangga lewat. Nah yang begini-begini ini ditutup saja.
Menutupnya bagaimana?
Pemerintah dong, pemerintah daerah
Berarti kalau bangun flyover, underpass untuk perlintasan sebidang itu tanggung jawab pemerintah daerah, kalau yang pusat bagaimana Pak?
Kalau yang pusat itu Kementerian jadi bisa PUPR bisa Kemenhub, kalau yang kemarin rapat PUPR karena menyangkut jalan tol.
Yang kemarin rapat (pelintasan sebidang) yang kerjakan PUPR, peran KAI?
Peran KAI untuk memberi tahu titiknya di mana, kemudian bentangnya itu kan begini apakah dia flyover atau underpass itu intinya supaya jalur kereta api tidak terganggu, nah untuk tidak terganggu itu KAI perlu mengetahui titik-titiknya perannya KAI. Perizinannya nanti akan turun dari Dirjen KA Kemenhub. Tapi KAI juga bisa mendukung mengatakan ya oke operasional dari kereta api, ini kalau titiknya seperti ini tidak terganggu, karena nggak boleh kan kalau langsung tutup begitu.
Yang paling mendesak ada berapa titik?
Kalau perlintasan baik yang ada ditambah yang menurut saya tidak resmi itu kan 8.500-an seluruhnya termasuk Sumatera, Jawa pikir saya yang paling kritis itu daerah-daerah yang konsentrasinya padat.
Contohnya Pak?
Misal begini, manakala dia perlintasannya masuk ke tengah kota dari Jakarta dia masuk ke Cikampek kan itu masuk ke kota, nah itu kritis nanti masuk lagi ke Cirebon nah itu kan kota. Kalau di antara bentang itu ya ada perlintasan juga cuma kan tidak padat hanya waktu-waktu tertentu saja.
Kalau sudah ada flyover atau underpass wajib ditutup nggak perlintasan sebidang itu?
Oh harus langsung, tujuannya dibuat itu kan supaya itu ditutup artinya kereta api steril.
Kan ada beberapa titik Pak seperti di Kalibata, Karet meskipun sudah ada flyover nggak ditutup perlintasan sebidangnya itu bagaimana?
Itu tanggung jawab pemerintah daerah, maka kemarin waktu saya audiensi sama Pak Gubernur, kita meminta bantuan supaya kalau sudah ada underpass logikanya itu jalan yang eksisting itu ditutup supaya tidak lagi buka tutup, benar-benar ditutup sudah orang harus lewat underpass. Kalau sudah ada flyover ya ditutup jalan-jalan sampingnya harus ditutup. Memang kenyataan di lapangannya begitu. Daop 4 Semarang juga ada begitu, sudah ada flyover pintunya masih buka tutup lagi.
Nanti kalau ditutup itu nanti kendaraan umum penumpang naiknya bagaimana, mau dibuat jalanan khusus untuk penumpang naik ke flyover itu tidak?
Ya begini yang harus kita ubah mindset orang Indonesia itu adalah kemalasan, karena kalau di luar negeri Amerika mal dan tempat parkir jaraknya jauh dan orang rela untuk jalan. Nah kalau orang Indonesia itu kalau mal disini parkirnya harus dekat pintu kan tidak boleh. Nah maksud saya dengan ada underpass atau flyover dia harus jalan sedikit, ya jalan hanya saja fasilitas itu harus ditutupi. Misalkan begini, dia turun sebelum perlintasan meskipun sudah flyover itu kalau dia menuju ke mal, pasar itu harus ada overcapping supaya kalau hujan tidak kehujanan.
Berarti itu tanggung jawab pemerintah?
Betul
Berarti KAI sudah berbenah tapi nggak diikuti pemerintah atau bagaimana?
Kan harus perlahan ya, kalau sudah tahu itu memang bisa mungkin nanti Pemda atau Pemkot itu bisa mengikuti oh ternyata bisa ya. Dulu kan orang tidak membayangkan cuma Pak Jonan menangani ini orang bisa turun dari atas atap sampai dikasih duri ya, setrum. Orang tidak membayangkan bisa hilang nyatanya bisa. Artinya apa kita punya harapan bahwa kita mengedukasi masyarakat ternyata bisa. Nah sama dengan ini di KAI sudah berhasil di luar kereta api fasilitasnya harus perlahan-lahan diedukasi. Bayangkan kalau sekarang itu kalangan bawah mengerti single trip, multitrip, tapping, top up. Lho itu kan secara tidak langsung mengajari orang kan. Sekarang tidak memerlukan cash pakai kartu aja naik itu, diam-diam kan KAI mendidik masyarakat.
Kereta api ekonomi rasa eksekutif banyak yang antusias, tapi kenapa harganya mahal?
Sebenarnya harga itu kalau dibilang murah sebenarnya tidak murah, kalau dia murah itu kena PSO (subsidi). Kenapa JKT-SBY cuma Rp 105.000 itu karena PSO. Karena harga aslinya itu kalau kita menyebutya Biop (biaya operasi) itu lebih dari itu tapi karena ada subsidi masuk maka harganya Rp 105.000. Nah kereta baru ini memang kita beli belum dimasukkan PSO ke dalam situ kalau PSO mau menyentuh itu ya sama saja murah, tidak ada masalah.
Kira-kira bakalan dikasih PSO nggak?
Tergantung Kementerian Perhubungan kalau mereka memberi turun jadi harganya, nah kalau mereka berkenan memberikan subsidi kepada penumpang kelas ekonomi itu akan turun pasti
Ke depan kelas ekonomi modelnya akan seperti itu?
Betul, tiga tahun harus sudah berganti. Jadi begini kenapa saya menargetkan tiga tahun dan izin dua menteri karena menyangkut dua-duanya ya itu karena total kereta yang memang harus kita ganti itu 51% dari yang kita punya itu 880 gerbong, 900 lah ya. Setiap tahun itu 300, tahun depan 300, tahun depan 300. Tujuan kita mengganti. Saya merencanakan 1000 karena apa karena di samping mengganti kalau bisa bertambah supaya daya angkutnya itu bisa melebihi yang ada sekarang. Itu hanya salah satu contoh di mana kereta K3 ekonomi rakyat yang menggunakan kereta ekonomi pantas merasakan kemajuan dari kereta ekonomi karena kalau negara ini maju rakyat kecil juga berhak merasakan majunya, salah satunya ya itu kereta yang ber-AC ada TV-nya mereka harus juga merasakan.
Yang 1000 itu semua ya K1, K2, K3 kan K2 mau dihilangkan?
K1 dan K3 tapi nanti istilahnya nggak K1 dan K3 karena kan lompat jadi mungkin nanti eksekutif dan ekonomi itu saja nanti pakai istilah lain juga boleh. Tapi kita menginginkan jarak ekonomi dan eksekutif jangan terlalu jauh yang disini bau, kotor jangan ini juga mesti baru. Meskipun yang lama sebenarnya dari sisi safety itu masih oke nggak ada masalah cuma karena usianya sudah lebih dari usia teknis (31 tahun).
![]() |
Faktanya ada yang lebih dari 31 tahun?
Lho ada yang 50 tahun, kita maintain kita perbaiki kita dempul. Makanya dari sisi keselamatan perjalanan kita jamin oke.
Masih beroperasi?
Masih
Jarak jauh?
Iya jarak jauh tapi aman
Biaya maintenance mahal nggak?
Tidak, kalau itu nggak secara prinsip karena kita mengikuti prinsip apa yang diharuskan, misal begini sekian kilometer harus masuk pemeliharaan kita nggak pernah lewati, maka dia terus menerus baik hanya saja kalau kita bisa perbarui itu lebih terasa, sekarang penumpang kelas ekonomi semua punya handphone kok.
1.000 kan banyak mau pakai lokal apa bagaimana?
Target kita tahun kedua itu sudah dibuat oleh Indonesia, maka itu kita berikan penugasan ke INKA, supaya INKA meningkatkan kemampuannya untuk yang pertama mungkin masih dengan asing join lah badannya apanya dari kita saja, tapi tahun kedua itu instruksi dari Bu Menteri BUMN sudah bisa dibuat di Indonesia, bahkan nanti INKA itu kalau perlu suplai kereta ke Myanmar, Pakistan itu rencana kita suoaya jadi bangsa yang besar.
Kapan rencananya Pak?
Tahun kedua, sekarang sudah sekarang ini 10 trainset yang sudah kontrak ya yang sudah di supply 7, 7 itu 4 K1, 3 itu K3, nah tinggal 3 lagi belum disuplai. Nah ini saya ingin supaya tambah 20 lagi supaya totalnya 300 karena satu trainset 10
Eksekutif INKA semua?
Eksekutif kita ada yang di Anggrek, memang tetap kita berikan feedback kurang ini kurang itu tetap supaya nantinya dia juga ahl dan yang dikeluarkan nanti nggak main-main untuk itu
Investasinya berapa?
Kurang lebihnya Rp 4-5 miliar untuk satu kereta lah.
Buat sampai 2019?
Ya, ya mudah-mudahan kita mampu karena saya melihat peluang pemerintahan ini memberikan perhatian ke kereta api luar biasa, meskipun kereta api ini kalau sarana kan mesti kereta api sendiri prasarananya baru pemerintah, saya tahu itu kendalanya sehingga kita juga harus hitung-hitungan kan.
Sekarang yang paling sulit mengelola perkeretaapian di Indonesia apa sih Pak?
Sebenarnya bukan sulit tapi puzzle yang harus diselesaikan. Yang menjadi kendala untuk diselesaikan bersama itu adalah prasarana itu tugasnya dari pemerintah Dirjen KA, sarananya dari kita lah ini perlu ada jahitan yang klop karena kalau seandainya tidak intens berkomunikasi dengan pemerintah ini nanti bisa keliru-keliru. Misal lebar spur 1067 misalkan nah Dirjen memulai yang di Makassar-Pare-pare 1435. Nah ini kalau nggak komunikasi terus kan sarananya berbeda hal-hal ini yang perlu kita komunikasikan. Hanya saja yang sedang dibicarakan pemerintah ini intermoda karena apa nanti akan muncul MRT, LRT, yang eksisting ada KRL, belum lagi nanti muncul kereta bandara, kereta bandara ada dua yang landed sama rencananya yang elevated. Kan ini kalau banyak moda, intermodanya harus klop. Oleh sebab itu sekarang saya melihatnya pemerintah sedang memperjuangkan itu supaya terintegrasi satu sama lain kalau yang lain masih merencana kami ini sudah ngangkut sampai 850.000 penumpang. Mereka belum lihat situasinya seperti apa, makanya saya bilang sosialisasikan.
Sekarang total KAI sudah melayani berapa kilometer?
Kalau secara kasar sudah naik ya dulu kan 5.000 zaman Belanda 7.000 turun 5.000 sekarang mungkin sudah kembali lagi sampai 7.000 lagi karena penambahan jalur double track utara itu sudah paling tidak 750 km, tambahan-tambahan di jalur selatan meskipun belum komplit kan sudah ada tambahan, reaktivasi juga. Sekarang medan-besitan sedang dikerjakan, nanti rencananya kan Sumetera akan tersambung kereta api dari mulai Bakauheni-Banda Aceh.
Berarti nambah berapa?
Nambahnya kalau saya tidak salah sekitar 1.100 km tambahannya tok karena kan kita sudah ada track misalkan di Tanjung Karang keputus, di Palembang ada belum tersambung.
Ada penugasan kan Jawa Sumatera sudah?
Sulawesi sudah penugasannya kepada kereta api operatornya
Selain itu?
LRT yang sudah pasti penugasannya Palembang itu, makanya kita sudah mengadakan keretanya
LRT Jabotabek belum?
Belum, rencananya tapi kita nggak tahu apakah betul ditugasi atau tidak karena kan UU-nya boleh dikompetisikan kalau ditugasi kita jalan.
Kereta pelabuhan update, efisien nggak?
Secara detilnya saya lupa, tapi yang pasti jalur Cikarang-Tanjung Priok itu kita hanya ambil 20% kecil sekali. Yang mahal itu loading-unloading-nya saat sampai di Tanjung Priok diangkut sama truk masuk ke kapal nah itu mahal itu, maka itu yang saya usulkan sama Pak Menko kereta saya diixinkan masuk ke dermaga langsung, kita hanya berhenti di JICT dari situ naik truk lagi diangkut lagi, double handling.
Jadi bisa dibandingkan Pak dari Cikarang-JICT sama JICT-Dermaga mahalan mana?
Mahalan JICT-Dermaga kita kan tidak bisa mengubah strukturnya. Kalau sudah masuk ke JICT ini otoritasnya pelabuhan, saya sudah mengusulkan berikan saya masuk ke dalam dermaga langsung, jadi nanti dari handlingnya dari kereta langsung ke kapal
Karena double handling begini lebih mahal, peminatnya nggak begitu tinggi apa bagaimana?
Ya, satu itu, yang kedua karena ini kan masalah angkutan barang ya salah satunya juga ini kendala ngangkut kontainer dari timur ke barat. Ah pertonnya atau perkilogramnya masih lebih kompetitif kalau diangkut pakai truk lho ya, karena truk itu kapasitas 4 ton dinaikkin 8 ton, kita kan nggak boleh karena keamanan. Tapi truk itu begitu sampai di tengah jalan tip selesai. Artinya dia bisa melebihi kapasitas maksimum, kereta api tidak boleh. Kalau mau yang di jalur darat itu juga ditertibkan baru kompetitif. Di kereta api kita kena Track Access Charge (TAC) truk lewat tidak kena apa-apa, jadi kompetisinya mau ke mana kalau pemerintah mau menurunkan cost ya harus dikompetisikan supaya fair.
Berarti kereta pelabuhan belum mengurangi cost logistik?
kalau dari sisi cost saya tidak tahu pasti ya, tapi kalau dari sisi kemacetannya sudah pasti, kalau diangkut truk 60 kepala truk jalan, nah kita tarik satu.
Masalahnya di double handling?
Kalau lihat aslinya itu zaman Belanda itu setiap dermaga masuk kereta api ada 4, dan track-nya masih ada sekarang ditutup sama beton.
Kalau direaktivasi kesulitannya apa?
Tinggal diangkat, Pelindonya mau apa nggak itu saja.
Selain itu mana lagi yang mau dibidik?
Di Semarang Tanjung Mas, itu kita masuk itu tujuannya supaya peti kemas masuk tidak melalui pantai utara, karena jalanan rusak, kecelakaan bisa dikurangi, ketepatan waktu kalau pakai kereta bisa dipastikan nah itu tujuannya itu makanya kemarin kita bebaskan itu lahan hanya untuk menyambung menuju Tanjung Mas.
Masalah lahan mereka sudah punya sertifikat resmi?
Kita sedang proses mudah-mudahan itu bisa, karena kita hanya mengambil 50 meter kok kalau tol kan butuh ratusan meter. Kita butuh 50 meter hanya untuk melakukan kontainer yang dari pelabuhan kita tarik melalui kereta supaya tidak melalui jalan raya, menolong Pemda juga kecelakaan berkurang, jalan rusak kurang. Kalau ini bisa masih ada beberapa rumah sih yang kita mau selesaikan faktanya dia punya sertifikat.
Targetnya kapan?
Kalau bisa tahun ini, sulitnya itu begini selama tanahnya belum selesai ngaret jadinya, kalau konstruksinya cepat cuma pendek yang bermasalah 400 meter.
Kalau jadi sangat bermanfaat?
Sangat karena semangat Bapak Presiden kan menurunkan cost of logistic sekaligus mengurangi kecelakaan, kerusakaan jalan nah ini menolong sebenarnya.
Jalur padat ganggu kepadatan tidak?
Kalau utara itu kan double track jadi nggak menganggu lalu lintas kepadatan kereta api. Opportunity masih banyak, makanya perintah bapak presiden bukan hanya barang masuk pelabuhan menuju airport juga perlu karena seperti sekarang bandara itu pasti masyarakat menunggu kereta api.
Progres kereta bandara?
Sudah dimenangkan kita kan tinggal menerima relas tinggal dibayar, karena putusan kan final karena mereka sudah melakukan upaya terakhir diputus dan kita menang tinggal kita bayar. Kalau dia tidak dibayar uangnya titipin pengadilan. Kalau itu terjadi target Bapak Presiden tahun depan semester I menurut saya bisa tercapai karena kita sudah beli rolling stock-nya keretanya sudah kita beli, bombardir sama INKA. Kalau itu ada perasaan saya orang naik kereta karena padatnya Cengkareng, ketidakpastian saya pikir orang prefer kereta.
Sekarang berati permasalahannya tingal lahan?
Betul, jadi tanah lagi tanah lagi
Kapan bisa clear?
Kemarin saya dijanjikan akhir Juli itu kita bisa take off mengerjakan, kalau kerjaan yang lain tetap dikerjain lho ya tidak berhenti. Kuncinya tanahnya selesai
Berapa KK yang belum?
Lupa saya pastinya berapa. Sebenarnya sudah beberapa orang juga mau itu (jadi pegawai) karena mereka dikoordinir satu orang biasa nggak mau lepas
Selain di Jawa sama Sumatera?
Ya Sulawesi itu, cuma seharusnya dari sisi sosiologi politik luar Jawa itu juga berhak untuk punya kereta api, orang kemarin pas presiden meresmikan Makassar-Pare-Pare orang bangganya setengah mati karena belum pernah melihat kereta.
Yang paling urgent?
Urgent-nya dari sisi apa, kalau dari kereta api jalur-jalur yang menanggulangi tempat-tempat yang butuh ditambah contohnya misalkan jalur Selatan lebih urgent, tapi kan urgentnya saya beda dengan urgentnya departemen
Bali?
Saya pernah dengar Bali minta kereta yang berputar keliling pulau, tapi sampai sekarang kita belum ada konteks bahkan yang saya lihat menyundul agak cepat trem Surabaya, walikotanya ingin cepat, sama Bandung ya kalau nanti kereta api cepatnya sampai ke Tegalluar dari Tegalluar kan harus ada koneksi ke Bandung, nah ini harus dibarengi supaya jangan sampai ini sampai ke sana penumpang kan inginny ke Bandung bukan Tegal luar.
Update Kereta JKT-SBY?
Sampai saat ini kemarin saya nanya ke Kemenhub suruh tunggu saja, karena ini sedang difinalkan tapi yang pasti bahwa bukan kencang itu medium. JKT-Surabaya itu hanya 720 km kalau kita bisa dapat 150 km/jam saja itu barangkali 5,5-6 jam tercapai. Sehingga barangkali itu menjadi opsi pilihan orang ari pusat kota ke pusat kota, kalau pesawat terbang kan tidak di pusat kota jadi bisa pilihan buat penumpang. Tapi memang kita menunggu saja kalau memang itu segera jalan akan lebih baik buat kereta api.
Secara moda sudah bisa 150 km/jam?
120 km/jam.
Nanti relnya nggak perlu diganti?
Nggak, ya beli lagi lokonya beli lagi yang kecepatannya 160 km/jam.
Perlintasan sebidang harus dihilangkan?
Iya harus
Secara hitungan bisnis?
Menurut saya masuk akal, kita mengacu saja tarif pesawat terbang, misal pesawat Rp 600-700 ribu, kita bisa kasih tarif Rp 600 ribu mengacu saja ke pesawat terbang, itu hari biasa ya kalau peak bisa sampai Rp 1 juta kita ikut saja. Karena perasaam saya belum tentu benar lho, 50% penumpang pesawat terbang itu lebih seneng naik kereta, 50% itu takut naik pesawat. Ke bandara berapa jam, check-in sejam sebelumnya, boarding travel time sama.
Kompetitor pesawat?
Karena travel time sama ya pesaingnya pesawat, memang harus dibuat masyarakat lebih cinta kereta, kalau tol merangsang orang membeli mobil, macet tol di Brebes.
Lagi lebaran pegawai KAI bagaimana?
Bukan nggak boleh libur, tapi liburnya ditunda karena saat ini kita memberikan pelayanan.
Ada insentif nggak?
Ada, uang lelah ada
Istirahat mereka bagaimana?
Ini yang kita jaga mereka supaya nggak sakit karena bekerja terus dan malam evaluasi apa yang dilakukan keterlambatan kedatangan, keterlambatan kedatangan, gangguan di jalan tiap malam lho sehingga yang saya khwatir kesehatan kalau perlu minum suplemen
Fasilitas stasiun yang menyaingi bandara?
Mulai Senin besok lantainya sudah mulai kaya toiletnya (digranit).
Soal toilet
Nanti kalau kondisi toiletnya tidak baik betul langsung dihubungkan ke HP cleaning service
Salah satu terobosan dari sisi pelayanan?
Iya.
Standarnya bintang lima?
Ya harus begitu, kan begini masyarakat yang naik kereta yang selama ini dianggap menengah ke bawah, kalau negara itu maju mereka juga harus merasakan maju itu, lihat saja Senen itu sudah semua granit putih semua. Menurut saya kita nggak boleh kalah sama bandara.
Inovasi setelah toilet bintang lima, kereta wisata?
Kalau yang pasti saya ingin melanjutkan sistem yang mempermudah calon penumpang salah satunya e-kios itu sangat penting karena apa, kalau itu bisa di-roll out semua orang sudah mengerti, kalau perlu taruh saja di mal jadi orang tidak perlu ke stasiun untuk mencari tiket.
Kedua CIM (Check In Mandiri), ini barang baru yang saya pengen di-roll out. Kami cetaknya hanya 1-2 detik seperti pesawat. Kalau ini tunjukkan barcode di-scan di mesin CIM, yang ada di HP nanti keluar tiket. Sudah 8 Daop yang dipasangi. Alat di sini 12, di 8 Daop 300an ada. Itu ya menghindari kesalahan baca, ketepatan, semua jadi perfect, karena pakai mesin. Di Jakarta baru di Gambir. (wdl/wdl)