Yang paling dekat adalah New Priok Container Terminal 1 (NPCT 1) yang rencananya diresmikan September ini. Dengan total investasi Rp 12 triliun, kapal-kapal besar nantinya dapat langsung singgah di Indonesia.
Lantas, bagaimana progres pembangunan New Priok Container Terminal saat ini? Berikut petikan wawancara detikFinance dengan Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G Masassya, di kantornya, Jalan Pasoso nomor I, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (31/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi New Priok ini terbagi atas dua fase. Fase pertama terdiri atas 5 terminal. Terminal yang sekarang sudah siap untuk beroperasi secara penuh adalah Terminal 1 atau NPCT 1. Di samping itu kami juga sedang membangun 4 terminal lain lagi. Yaitu 2 terminal untuk peti kemas, yang kita sebut NPCT 2 dan 3. Kemudian dua lagi adalah produk terminal. Tujuannya untuk terminal produk-produk liquid seperti gas maupun minyak. Ini tentu dikerjakan secara bertahap, dan diharapkan seluruh terminal ini sudah siap beroperasi di 2020.
Kapasitasnya berapa? Dan dari kelima terminal, yang paling besar yang mana?
Ukurannya sama. Jadi untuk terminal NPCT 1 akan mampu memiliki kapasitas terpasang 1,5 juta TEUs. Kemudian juga untuk terminal yang lain kapasitasnya 1,5 juta TEUs, sehingga 3 terminal peti kemas ini nantinya akan memiliki kapasitas 4,5 juta TEUs. Ini akan menambah kapasitas yang sekarang ada di Priok sekitar 7 juta TEUs. Dengan kata lain jumlah yang kita miliki ini akan sangat mampu menampung arus lalu lintas perdagangan yang masuk ke Indonesia melalui Tanjung Priok.
Perkembangan fase kedua bagaimana?
Masih tahap reklamasi. Dan di dalam kesepakatan dengan regulator, fase kedua akan diteruskan setelah fase pertama mencapai kapasitas terpasang 70%. Jadi tentu pengerjaannya secara bertahap.
Lalu seberapa besar kapasitas New Priok dalam mendukung program tol laut?
Kapasitas existing saat ini 7 juta TEUs. Kemudian ditambah dengan 4,5 juta TEUs tadi, totalnya menjadi 11,5 juta TEUs. Dan ini sudah cukup luar biasa untuk bisa melayani arus kapal yang membawa barang masuk maupun barang keluar ke Indonesia melalui Priok.
Dengan kapasitas yang semakin besar, lantas bagaimana dengan akses menuju dan keluar dari pelabuhan?
Kami memang memiliki rencana juga untuk membangun jalan tol dari Cilincing sampai Cibitung, yang nanti akan diteruskan sampai ke Cimanggis. Namun berdasarkan review kami, untuk jalan tol pada akhirnya kita berencana untuk tidak perlu memiliki, tapi kita akan bekerja sama dengan yang memang ahli di bidang jalan tol. Dalam hal ini BUMN pengelola jalan tol akan bekerja sama dengan kita apakah dengan cara mengambil alih atau aliansi strategis. Tetapi tujuannya sama, ini akan memberikan akses untuk arus keluar barang dari Tanjung Priok ke tempat lain.
Di luar itu, kami juga berencana membangun kanal, disebut Cikarang-Bekasi Waterways. Jadi bagaimana barang-barang itu bisa keluar dari Priok melalui jalur air. Dan kita sedang siapkan untuk membangun itu dari Priok ke arah Bekasi melalui satu kanal yang kita keruk, perlebar. Sehingga tongkang-tongkang besar bisa masuk. Dan tongkang-tongkang ini nanti akan membawa kontainer-kontainer dari Priok langsung ke dry port atau ke Cikarang sana. Dengan cara ini juga akan mempermudah arus keluar masuk barang itu dari pelabuhan ke tujuannya.
![]() |
Siapa yang menjadi operator NPCT 1?
Operatornya konsorsium Mitsui dari Jepang dan Port Singapore Authority (PSA) dari Singapura.
Alasan Pemilihan?
Sebenarnya tidak ada alasan, proses pemilihan mitra itu tentu dilakukan dengan cara lelang atau tender. Kami menyediakan kriteria-kriteria siapa yang bisa kerja sama dengan kami. Kriteria itu sangat jelas. Pertama, mitra itu harus memiliki pengalaman di bidang pengelolaan terminal atau pelabuhan. Kedua, memiliki keahlian. Ketiga, harus memiliki capital atau uang untuk bisa berinvestasi.
Keempat, dia harus membawa bisnis. Jadi ketika mengelola terminal, dia harus bisa membawa kapal-kapal datang ke sini. Dia harus memiliki internasional aliansi. Persyaratan-persyaratan ini menjadi dasar kami memilih mitra. Itu sebabnya dilakukan dengan tender. Karena banyak sekali pihak-pihak yang ingin melakukan kerja sama. Tender dilakukan secara terbuka, direview oleh pihak ke tiga, dan dipilih pemenangnya waktu itu konsorsium Mitsui dan PSA.
Apa saja yang langkah yang disiapkan jika arus kapal-kapal peti kemas meningkat?
Khusus untuk New Priok, tentu kami expect yang akan datang itu adalah kapal-kapal besar. Uniknya apa, dia khusus untuk melayani terminal peti kemas yang nanti datang dari negara-negara yang jauh. Misalnya dari Eropa, Asia Timur, yang destinasinya bisa langsung Jakarta.
Untuk itu kami harus menjalin kerjasama dengan shipping line-shipping line kelas dunia. Dan juga menjalin kerjasama dengan cargo owner atau pemilik barang yang nanti melakukan aktivitas eksport atau impor terhadap barang-barang itu dengan menggunakan kargo atau kontainer. Ini tentu kami siapkan plannya. Di tahun 2016 ini karena masih baru beroperasi, dan hanya menyisakan waktu 4 bulan ke depan, targetnya masih kecil sekitar 250 ribu TEUs. Mungkin nanti secara bertahap akan mencapai 1,5 juta TEUs dalam beberapa tahun mendatang.
Selama ini jadwal pengoperasian New Priok mundur. Apa yang menjadi penyebabnya?
Tentu banyak sekali hal-hal teknis yang harus dipenuhi untuk mengoperasikan suatu terminal secara baik. Bukan cuma dalam konteks suprastruktur seperti peralatan crane, kemudian perlu kesiapan untuk persediaan elektriknya. Kemudian suplai airnya, container yachtnya, akses keluar masuk, dan sebagainya. Tetapi selain itu, kan kita juga harus mendapatkan izin dari otoritas. Jadi izin dari Kementerian Perhubungan, kemudian juga harus menyediakan aspek pemeriksaannya yang hubungannya dengan Bea Cukai.
Yang paling krusial apa?
Sebenarnya tidak ada satu hal yang bersifat khusus yang menyebabkan keterlambatan itu, tetapi kami ingin terminal ini dipersiapkan secara baik. Kami tidak mau dioperasikan sebelum 100% siap. Siap itu kan ada aspek suprastruktur, dan ada aspek administrasi. Tetapi sebenarnya terminal ini sudah mulai uji coba operasi beberapa bulan sebelumnya. Kami tidak mau mengoperasikan penuh sebelum semuanya pasti. Dan sekarang sudah 100% siap.
Jadwal pasti peresmian sudah ada untuk New Priok?
Kita sudah mengajukan permohonan kepada Presiden untuk meresmikan Priok ini, tentu waktunya kami serahkan kepada pak Presiden untuk menentukan kapan tanggal yang pas sesuai jadwal beliau.
Belum ada tanggalnya?
Belum. Tapi Insya Allah di September. (hns/wdl)