Infrastructure Week, Peluang Pemerintah Tawarkan Proyek Cantik ke Investor

Wawancara Khusus Erwin Aksa

Infrastructure Week, Peluang Pemerintah Tawarkan Proyek Cantik ke Investor

Maikel Jefriando - detikFinance
Jumat, 04 Nov 2016 08:05 WIB
Infrastructure Week, Peluang Pemerintah Tawarkan Proyek Cantik ke Investor
Foto: Istimewa/Julius Bramanto
Jakarta - Pekan depan, Jakarta akan diramaikan oleh acara ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum 2016 dan Indonesia Infrastructure Week. Belasan ribu investor dijadwalkan akan hadir untuk melihat ratusan proyek yang ada di Indonesia.

Lokasi acara berada di Hotel Shangri-La untuk ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum 2016 pada 8 November dan Indonesia Infrastructure Week di Jakarta Convention Center (JCC) pada 9-11 November 2016.

Acara dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Beberapa menteri juga dijadwalkan hadir dan memberikan pemaparan tentang perkembangan perekonomian Indonesia dan konsep pembangunan infrastruktur jangka pendek, menengah dan panjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Acara ini diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerjasama dengan Kementerian PerencanaanPembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Salah satu fokus yang diangkat adalah tentang konektivitas di wilayah ASEAN. Meskipun sudah menjadi komunitas ekonomi, namun ASEAN belum memiliki infrastruktur yang andal untuk menyatukan berbagai negara.

Untuk itu, pemerintah dari berbagai negara akan hadir pada acara tersebut. Begitu juga dengan kalangan usaha serta para akademisi.

detikFinance, Kamis (3/11/2016) berkesempatan wawancara khusus dengan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang konstruksi dan infrastruktur Erwin Aksa.

Berikut kutipan wawancaranya:

Sebenarnya konektivitas yang seperti apa diharapkan oleh Kadin?
Di kawasan ASEAN ini topik paling besar kan adalah konektivitas dan juga pemerataan daripada keberadaan infrastruktur. Saya kira negara-negara ASEAN yang berada di sebelah barat, infrastrukturnya jauh lebih baik dibandingkan dengan negara-negara ASEAN di sebelah timur. Demikian juga dengan yang berada di benua Asia, itu yang memiliki infrastruktur lebih baik dibandingkan dengan negara di wilayah kepulauan.

Saya kira, itu menjadi hal yang penting dalam tema diskusi dalam ASEAN Investment Forum ini. Adalah bagaimana melakukan pemerataan infrastruktur di kawasan ASEAN bisa terjadi dan dinikmati oleh negara-negara ASEAN.

Apakah ada infrastruktur yang lebih spesifik difokuskan dalam forum tersebut?
Untuk ASEAN sendiri, fokusnya di sektor maritim dan juga nanti diharapkan di sektor kelistrikan.

Ada sebanyak 18.000 investor yang akan hadir dalam acara, paling besar dari mana?
Kebanyakan dari China. Mereka kebanyakan adalah supplier dari kebutuhan alat-alat infrastruktur. Jadi dalam infrastructure summit akan ada semacam forum B to B (business to business) antara supplier dengan pembeli. Penjual paling besar adalah dari China.

Bagaimana dengan perusahaan pembiayaan?
Kita undang mereka semua, juga dari beberapa negara lain, multilateral juga kita undang. Lembaga pembiayaan negara lain china, Jepang, dan Korea.

Infrastruktur seperti apa yang paling banyak diminati sejauh ini?
Kebanyakan di listrik. Kalau jalan memang kan diprioritaskan ke BUMN karena rumitnya pengadaan ke tanah. dan saya kira Jalan pembangunannya tidak membutuhkan teknologi tinggi.

Listrik kebanyakan dari China, Jepang, dan Korea. Karena ketiga negara tersebut mengajar pengadaaan barang-barang juga.

Bagaimana Anda melihat kesiapan proyek yang akan ditawarkan oleh pemerintah?
Saya kira yang paling penting pemerintah, kalau ingin tawarkan suatu proyek ke swasta memang boleh dikata sudah dalam satu paket. Tanah, izin sudah siap. Karena yang dikejar oleh investor swasta itu kan harusnya pendanaan. Saya kira pemerintah kalau tawarkan khususnya jalan sebaiknya menyiapkan lahan sekalian.

Ada 350 proyek yang akan ditawarkan berasal dari sektor mana saja?
Jadi 350 proyek itu kan ada yang berasal dari semua kementerian. Ada Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Kementerian ESDM dan lain-lain.

Apa yang diharapkan dari pengusaha dalam negeri untuk acara sebesar ini?
Harapan kami ada kemitraan dari pelaku usaha luar dalam negeri. Kami harapkan adanya inflow dari pembiayaan. Kami harapkan juga kesempatan atau kemudahan yang diberikan pemerintah ke pengusaha dalam negeri.

Bagaimana kemudahan yang ditawarkan oleh pemerintah?
Kemudahan, menurut saya pengertian paling gampang itu adalah pemerintah menawarkan proyek yang cantik kepada swasta, bukan proyek yang boleh dikata kurang menarik.

Jangan tawarkan ke swasta proyek-proyek yang ada di Papua. Sedangkan di Jawa malah dikerjakan oleh BUMN sendiri. Sedangkan kita tahu, proyek yang ukurannya kecil itu usahanya sama. (mkl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads