Dia bilang, dua keresahan yang dirasakan selama menjabat sebagai orang nomor satu di Kementerian Perhubungan ini adalah soal fenomena transportasi online seperti ojek online (ojol), dan satu lagi terkait dengan pungutan liar (pungli).
Khusus pungli, Budi menceritakan sampai sekarang persoalan pungli yang berada di sektor perhubungan belum beres 100%. Apalagi pungli pada truk logistik, menurut Budi hal tersebut sudah menjadi penyakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pak Menteri kan sudah mau 2 tahun di kabinet kerja, PR apa yang paling susah diselesaikan di Kementerian Perhubungan?
Ya cukup banyak yah, tapi ada dua yang memang menjadi saya itu guilty feeling, karena berkaitan dengan masyarakat banyak, satu itu angkutan online, ojol, dengan adanya dikotomi antara angkutan berbasis online dan offline, ini saya menjadi PR yang berat karena menyangkut masyarakat banyak baik mereka yang berpenghidupan mencari penghidupan maupun yang menggunakan.
Yang kedua adalah pelayaran rakyat, itu banyak sekali dan memang dibutuhkan masyarakat di mana-mana, di seluruh Indonesia, oleh karenanya saya menaruh perhatian untuk membuat itu lebih baik dengan langkah-langkah walaupun itu kecil, pasti, saya harapkan ini dapat menginspirasi masyarakat banyak.
Klik selanjutnya
Pungli di Kemenhub
| 
											 											
												Foto: Grandyos Zafna											
										 | 
Pungli harus saya nyatakan belum beres, tetapi signifikan sudah melakukan langkah-langkah yang berarti, dan baik itu menerapkan penegakan hukum, maupun manajemen SDM yang ada, jadi saat ini saya secara lugas mengatakan bahwa saja senioritas itu tidak menjamin karir jabatan anda, mereka yang punya integritas, punya dedikasi, punya semangat kerja itu yang saya prioritaskan untuk menduduki jabatan-jabatan tertentu, karena dengan itu ada suatu kehendak saya mereka akan menularkan kegiatan mereka ke eselon dan lebih bawah.
Sementara penegakan hukum saya lakukan di Kereta Api, sebelumnya di laut, istilahnya saya tidak pandang bulu meskipun saya persuasif, saya katakan berkali-kali kita tidak mentolelir lagi kegiatan-kegiatan yang mengandung risiko anda tidak governance, risikonya anda harus berhenti dari pekerjaan ini, atau dengan risiko yang lain.
Kalau ngomong soal pungli, salah satu yang sering dan masih terjadi itu di darat, yaitu angkutan barang seperti truk, sampai dia overload, lebih muatan tetap beroperasi, itu menjadi PR yang belum teratasi, bagaimana menurut Pak Menteri?
Ini memang satu sudah menjadi penyakit yang tidak mudah, dan ada sementara keengganan atau sulit merasakan, sehingga saya. Satu tahun ini tidak mudah melakukan legitimasi melakukan pemberantasan pungli truk ini. Secara bisnis saja, secara bisnis sudah curang, kalau diperhatikan truk yang ada di Indonesia ini adalah truk terkuat di dunia, truk yang seharusnya memiliki kapasitas 10 ton itu dibangun dengan kapasitas 15 ton atau 20 ton, kalau nggak, nggak laku. Jadi dari awal di truk ini disediakan untuk melanggar.
Kemarin saya diskusi dengan Pak Luhut kita akan tertibkan, tidak boleh lagi truk ankle bannya untuk 20 ton, ya kita batasi, dia itu mesti 10 ton, jadi dari awal itu industri ini tidak mendukung, jadi kita lakukan law enforcement.
Kedua, yang namanya jembatan timbang, sementara ini kan menjadi rayangan, bahkan sementara pemda menjadikan alat APBD, sampai sekarang masih, karena itu ada income. Kita akan lakukan ini dengan menunjuk swasta agar memiliki tanggung jawab, setiap saat kita bisa lakukan punishment untuk memberhentikan, kalau orang kita sendiri kan sungkan, jadi memang ini hal ketiga tetapi inikan masyarakat banyak tidak sebanyak pelayanan rakyat jadi alternatif ketiga yang menjadi PR buat saya, tetapi anyway sudah kita lakukan langkah-langkah persiapan itu.
Apa langkah nyata dan tegas menuntaskan persoalan truk overload ini?
Kalau saya no choice tidak ada angkutan yang melampaui, kalau melampaui kalau saya sih maunya dipasung saja, tidak boleh beroperasi lagi tapi by rules diberi peringatan, artinya mereka harus diberikan tempat, muatannya dikurangi, terus terang saja aturan ini menjadi tidak efektif. Kalau saya maunya kalau dia melanggar kempesin saja, setelah itu mereka angkutin saja sendiri karena enak banget dia melampui batas angkuta kita sediakan tempat itu menjadi liability (beban), kalau saya akan lakukan nggak boleh jalan, lu angkut sendiri.
Siapa yang akan menindak atau menentukan kalau truk ini layak atau tidak?
Di jembatan timbang itu kita akan kerja sama dengan Polisi, karena yang bisa melakukan upaya itu Polisi, lambat laun kita akan buat PPNS jadi Kementerian Perhubungan ada unsur-unsur yang bisa melakukan tindakan terhadap pelanggaran tersebut.
Melihat banyak truk overload masih ada di darat, yakin penyediaan jalur logistik masih ngandalin jalur darat atau sudah mulai dialihkan?
Sebenarnya secara konsep sedang menyiapkan, kalau kita merasa jalur darat itu fully kapasitas, Jakarta-Surabaya itu satu hari 12.000 truk PP, saya sudah menginisiasi kapal RoRo, kapal RoRo itu kan enak sekali point to point jadi di pabriknya masuk kapal lalu sampai Surabaya dia langsung ke pabriknya, ini satu tantangan karena di jalur darat ini masih banyak harga yang tidak terkordinir dengan baik, sehingga RoRo masih mahal, suatu waktu kalau kita tetapkan batas muatan ini maka angkutan barang akan pindah ke sana.
Memang biaya menggunakan Kapal RoRo itu berapa dibanding dengan truk lewat darat?
Ada, tapi sekarang ini angkutan darat menarik kenapa? Bisa angkut 40 ton dengan truk 20 ton. Sekarang ini dengan harga yang sekarang ini masih lebih mahal (RoRo) Rp 1 juta. Tapi nanti harus 20 ton harus 20 ton, 10 ton harus 10 ton maka angka itu akan equal, pada saat itu pindah ke RoRo.
Klik selanjutnya untuk lanjut membaca
Angkutan Logistik di KA
| 
											 											
												Foto: Grandyos Zafna											
										 | 
Iyah betul
Kalau angkutan logistik melalui kereta api bagaimana Pak Menteri?
Jalur logistik itu mungkin, tapi kita masih punya satu jalur, sementara penumpang itu sangat meminati kereta api. Jadi kereta api itu akan meningkat kapasitas logistiknya pada saat kita akan membangun Jakarta-Surabaya 2-3 tahun selesai, pada saat itu orang angkutan itu Jakarta-Surabaya bisa 5,5 jam, jalur yang ada ini bisa untuk logistik, itu tentu kapasitasnya banyak.
Menyangkut Kapal RoRo yang long distance ferry, masih ada beban retribusi yang menjadi kendala buat pengusaha menggunakan RoRo?
Jadi memang gini, pengusaha kita hanya berpikir dalam skala tertentu, dia membayangkan lalu lintas logistik itu sehari 1.000 TEUs, menggunakan tarif katakan lah Rp 100 perak, saat ini tidak boleh seperti itu. Kita mengatakan untuk untuk memudahkan 1.000 TEUs ini harus dimurahkan menjadi Rp 50 perak tapi kapasitasnya naik 3 kali lipat, sehingga uang mereka naik tapi produktivitas juga naik, ini yang sedang kita kalkulasi dengan masyarakat per kapalan ini.
Yang sudah mulai kelihatan hasilnya itu adalah di kapal internasional dengan adanya Kapal CGM, mereka itu kita charge dengan tarif progresif, tarif labuhnya itu berapa lama dan berapa besar, sehingga per kuantiti itu turun, sekarang sudah terbukti turun 30% per TEUs.
Roro ini belum, masih tarik-tarikan, masing-masing mau begini, nanti kita akan buat suatu regulasi atau suatu pelaksanaan bersamaan dengan jembatan timbang, karena RoRo tanpa adanya law enforcement mereka tidak kompetitif
Jadi soal angkutan logistik ini akan diselesaikan masalah di darat terlebih dahulu?
Iya darat mesti selesai baru nanti secara tidak langsung tumbuh, bahkan kita akan panggil pemilik logistik itu, dia memang untung dari efisiensi itu tapi dia tidak membayangkan negara keluar triliunan rupiah untuk melakukan perbaikan jalan
Kalau kereta kurang diminati karena ada biaya pajak? Ada rencana kasih insentif?
Bukan pajak saja, karena struktur biayanya lebih tinggi. Saya pikir pajak itu insentif belakangan, kalau bisa efisiensi operasional lebih bagus daripada belum apa-apa sudah dapat pajak
Intinya itu kapasitas harus sesuai terlebih dahulu, setelah itu jalur lain bisa dimanfaatkan?
Sebenarnya orang lebih senang naik kereta apai, karena waktunya lebih pasti, tapi karena memang kapasitasnya lebih sedikit, terus struktur biayanya lebih tinggi maka harga satuannya menjadi lebih mahal. Orang beberapa barang yang mahal memilih naik kereta api, kalau naik kereta api itu pasti tidak ada lagi Johntowel lagi, sudah pasti ada.
Ada target kapan tuntas over tonase ini?
Saya perkirakan 1,5 tahun itu akan jalan, sekarang saya lagi lakukan intensifikasi di beberapa tempat, ini satu tahun jalan, 2019 saya punya anggaran punya program yang lebih merata, insyaAllah 2019 selesai
Tantangan itu lebih kuat dari eksternal atau internal?
Dua-duanya, eksternalnya nakal, dalamnya malas-malasan. Makanya kita dorong kerja itu mesti ada tantangan, masa maunya tidur-tiduran saja. Dua-duanya harus lakukan itu. Makanya saya kadang-kadang ke dalam juga harus keras.				








































.webp)













 
     
											 
  
  
  
  
  
  
 