Mengenal William Sunito: Pengusaha Bahan Kue RI yang Masuk 30 Under 30 Asia

Wawancara Khusus

Mengenal William Sunito: Pengusaha Bahan Kue RI yang Masuk 30 Under 30 Asia

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 06 Mei 2021 07:30 WIB
William Sunito/Dok Tokowahab
Foto: William Sunito/Dok Tokowahab

Pesan-pesan buat anak muda gitu yang ingin mulai usaha?

Untuk membuat perusahaan itu harus bekerja keras. Semua yang dilihat di media sosial dan berita sepertinya enak sekali nih orang. Yakin, awalnya mereka tidak seperti itu. Saya 2015 - 2018 masih memikirkan konsep.

Selama menyiapkan usaha itu saya jarang keluar dengan teman, jarang berkumpul, tidak ada hari libur. Boro-boro orang kerjanya setiap hari mikirin ini (Tokowahab.com. Jadi menurut saya awal-awal jangan berfikir ini gampang yang penting ada modal gede. Terus berfikir lagi kalau gak ada modal gimana mau berbisnis gak seperti itu. Menurut saya sekarang itu bisnis apapun bisa asalkan bener-bener kerja keras, bener-bener ada marketnya gak. Jadi nyari market dulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi harus ada marketnya yang utama?

Betul, bukan nyari produk dulu itu konsep saya. Saya cari market dulu baru cari produk. Ada orang bilang wah saya punya ide nih bikin hand sanitizer pasti bisa booming, ada marketnya nggak? Kalau saya sebaliknya oh ini ada problem ini, market ini gimana ya cara solusinya itu caranya saya. Makanya kenapa saya TokoWahab.com lebih, ibarat kata tidak melakukan funding-funding yang lain ya karena pada awalnya harus ada marketnya. Banyak yang butuh founding besar karena mereka itu kan berfikir develop produknya baru cari market. Itu butuh duit yang banyak, butuh banget duit yang banyak.

ADVERTISEMENT

Persaingan sekarang makin ketat, bagaimana strategi Anda untuk Tokowahab.com?

Strategi kita tetap sama sih kita tetap fokus. Kita ada prinsip di perusahaan kita itu tidak melihat kompetitor punya strategi. Jadi menurut saya ada 3 macem strategi bisnis ya kita sebagai atasan ya.

Ada yang fokus terhadap kompetitor, ya kompetitor itu mau seperti apa sih. Kalau si A melakukan apa langsung aduh nih kita harus pastiin nih kita harus melakukan itu. Kedua ada yang product oriented yang fokusnya ke product aja.

Kita nggak mikirin kompetitor, kita nggak mikirin siapapun, customer yang penting saya buat bahan kue seperti ini pasti nanti ada yang beli. Ada yang fokusnya ke Product gitu. Ketiga ada yang fokusnya ke customer. Apa sih problemnya customer, customer maunya seperti apa.

Nah TokoWahab.com kita mempunyai cool down yang memakai strategi ketiga itu. sebenarnya customer maunya apa sih? kita mau keluarin produk seperti apa, kita mau solve problem seperti apa. Nah itu lah TokoWahab.com. Kita bener-bener hanya menggunakan strategi kita lihat ada marketnya nggak, ada problem demand market nggak, customer kita itu ada kemauan untuk ini nggak. Kalau nggak ada ya udah kita nggak jalanin. So far kita pun sangat fokus sih kita tidak menjalani bisnis-bisnis yang kita tuh nggak mampu punya. Kita tuh lebih menghabiskan waktu itu untuk berfikir apa yang kita harusnya nggak jalanin ketimbang apa yang kita jalanin.



Simak Video "Isyana, NIKI hingga TWICE Masuk 30 Under 30 Asia Forbes"
[Gambas:Video 20detik]

(kil/zlf)

Hide Ads