Pertemuan dengan Hasto Kristiyanto apa tidak menjembatani PT BIBU ke Megawati?
Insyaallah ya. Nanti kita hubungi beliau lagi dan saya harap beliau bisa bawa kita ke ibu untuk bicara dan duduk bersama. Sejak saat itu dia bercerita, 'Ibu marah Pak Iwan, nggak usah bangun bandara, batal, nggak usah ada bandara.'
Suara dan harapan masyarakat seperti apa soal proyek ini pasalnya tadi sempat diklaim lebih banyak masyarakat mendukung pembangunan Bandara Bali Utara tanpa ada penolakan?
Mereka sederhana saja, mereka cuma pengin bisa bekerja. Selama ini masyarakat Bali Utara itu kerjanya di selatan, di Kuta, Denpasar, dan lain-lain itu. Di selatan semua mereka, di Bali 90% pariwisata kan. Mereka kerja di selatan tiap weekend pulang, uang habis di jalan. Kalau ada bandara ini kan mereka bisa saja bekerja di situ, nggak perlu merantau lah istilahnya. Ada yang cerita, 'pak saya gaji tiap bulan Rp 2 juta, bayar kos Rp 500 ribu, makan Rp 500 ribu, untuk transportasi Rp 500 ribu, yang ada tekor saya kalau kerja di selatan terus.'
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makanya kalau ada Bandara Bali Utara diharapkan bisa kerja, 200 ribu lapangan kerja ini akan kita buka kalau ada bandara. Mereka harap banget, kita kerja sama ini akan beda, masyarakat akan kami jamin semua. Belum lagi nanti ada aerocity dan aerotropolis.
Progres Bandara Bali Utara seperti apa sampai sekarang, mengapa selama ini terlihat seperti mandek tanpa ada kemajuan progres yang signifikan?
Secara aturan memang harus ada penlok, selama penlok proses, saya ketemu dengan Kepala Bappenas kemarin. Saya sampaikan begini begini, di depan saya Pak Suharso Monoarfa itu telepon langsung Menteri Perhubungan minta bantuan, kita ketemu deh kata dia.
Bappenas itu minta kita loncat lebih awal, tanpa ada penlok kita langsung dapat penetapan KPBU. Nah itu sudah dikeluarkan surat oleh Bappenas bahwa usulan KPBU itu sudah ada, kita tinggal tunggu balasan dari Kemenhub. Surat itu meminta menyiapkan segala hal soal kpbu itu, setelah kpbu selesai diharapkan penlok turun, nah kita langsung bekerja, groundbreaking, detailed engineering design, dan langsung lah proyek jalan. Seingat saya itu surat KPBU itu keluar September 2022. Statusnya sudah di ujung sebenarnya.
Jadi, saat ini semuanya tertahan di Kemenhub?
Ya betul, persis. Bolanya di Kemenhub. kalau penlok keluar, langsung jalan kita proyeknya. Kalau 2023 keluar penlok, 2026 kita bisa selesaikan. 3 tahun aja selesai.
Untuk investasi dan juga kontraktornya apakah sudah disiapkan, atau menunggu penlok ke luar baru disiapkan?
Udah aman semuanya, pembiayaan sudah ada agreement Rp 50 triliun dengan suatu lembaga, kontraktor juga aman dari China, kontraktor lokal juga sudah siap. Supplier aja nih sudah pada datang ke lokasi site kita.
Sudah melangkah cukup jauh lah sudah signifikan. Tinggal penlok turun langsung groundbreaking, siap sekali kita. Habis itu kita butuh waktu 2-3 bulan untuk detail engineering design, konsep desain awal kita masuk detil, tiang pancang berapa, pasirnya berapa.
Kita juga kan ada desainnya di atas laut, ini perlu diluruskan juga, kita ini nggak melakukan reklamasi tapi restorasi abrasi, kenapa? Karena laut di utara Bali ini tiap tahun tergerus 5 meter, tahun 70-80an lokasi yang bakal direstorasi ini dulunya daratan buat anak-anak main bola. Tergerus abrasi habis lah. Nah ini kami restore aja. Kita nggak melakukan reklamasi jadinya, kita kembalikan lagi lahan hilang.
Total investasi proyek Bandara Bali Utara berapa banyak dan didapatkan dari mana?
Kalau sama aerotropolis itu kita Rp 50 triliun, bandara aja Rp 17 triliun. Dari UNASDG, supporting juga investasi dari China. Karena kontraktor dia siapkan pendanaan juga, kontraktornya kan turn-key, dikerjakan baru kita bayar belakangan.
Target timeline pembangunannya seperti apa?
Kalau sesuai hitungan, kita 2023 turun penlok, maka 2026 itu selesai. Tepat sekali sesuai dengan harapan dan hitungan kita di 2026 Ngurah Rai itu sudah peak, target mereka penuh. Begitu dia penuh, kita support lah, 2026 satu runway akan siap, terminal siap semua.
Rincian kapasitas Bandara Bali Utara di tahap-tahap awal seperti apa?
Tahun pertama 10 juta penumpang, 5 tahun nambah, 2060 itu targetnya 30 juta penumpang. Desain kita ini di laut ada runway, terminal, dan di pesisir itu ada aerocity, kiri kanan. Ini supporting pergudangan, akan ada fasilitas MRO juga, ini ada juga supporting seperti rumah sakit, hotel bandara.Kita juga siapkan beberapa puluh meter dari daratan jadi nggak nempel ke darat, ada kanal kita bangun di sekitar pesisir, jadi nelayan bisa lewat melaut lah. Kalau untuk runway pertama 3,7 km, 1800 meter yang runway kedua.
Tadi sempat disinggung PT BIBU bekerja sama dengan kontraktor asal China, isu ini cukup sensitif di masyarakat Indonesia, apalagi menyangkut tenaga kerja. Apakah PT BIBU tidak takut bermasalah?
Paling siap ini mereka doang, gimana dong? memang kita harus jaga, kita jelaskan ya, di China kan pasti mereka mau bawa sumber daya manusianya kan, tapi kan kalau dia bawa cuma misalnya 500 kita ada 5.000 kan fair dong. Itu 500 juga ganti-gantian, setelah selesai pengerukan yang ahli keruk pulang, ahli struktur gantiin dia, ahli struktur pulang, ganti ahli konstruksi. Berganti-ganti dia jadinya. Tenaga besarnya pasti lokal saya guarantee itu, cuma 10% aja dari China itu.
Respons soal didepak dari daftar proyek strategis nasional (PSN) di halaman berikutnya. Langsung klik