Di pertengahan 2022, Bandara Bali Utara didepak dari daftar PSN. Artinya apa buat PT BIBU?
Memang PSN itu kan proyek strategis milik pemerintah, PSN itu proyek harus selesai 2024. Nah kami ketika masuk 2020, bangun bandara kan 3 tahun rencananya, harusnya 2023 selesai dong. Nah dalam perjalanannya di 2022 mulai aja belom kan penlok nggak turun-turun. Makanya kita jelas fasenya nggak kelar di 2024. Makanya kita dikeluarkan, tapi bukan berarti berhenti ini tetap akan jalan. Ini nggak ada masalah semuanya, karena kan kita nggak pakai uang negara juga kan. Ada atau nggak ada PSN ya kita tetap jalan aja.
Apakah ada perbedaan benefit dalam mengembangkan proyek tanpa PSN?
Memang ada kemudahan, misalnya pembebasan lahan, cuma kan kita nggak banyak pakai lahan darat. Ini kita kerja sama saja sama KKP sebagai yang menguasai laut. Kita sudah dapat dukungan dan izin KKP untuk yang di atas laut itu. Supporting psn memang ada kemudahan, cuma sekarang ya kita ibaratnya normal aja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Justru ini malah sudah baik buat kami tanpa PSN, karena kita nggak dikejar-kejar target kelar 2024, kan kita bukan Roro Jonggrang juga kan bisa bangun apa-apa dalam semalam.
Kalau penentuan penlok kembali mundur, target 2026 akan mundur, apa yang bakal dilakukan PT BIBU?
Memang ada saja potensi itu. Cuma kita minta kita mohon dengan sangat lah agar pemerintah mau dengar suara masyarakat gitu, bukan buat semata-mata BIBU Panji Sakti, masyarakat di sana itu 7 tahun mereka menunggu gitu. Lama sekali. Nanti masyarakat jadinya kayak nggak percaya sama pemerintah, maunya tuh seperti apa, hanya bicara saja.
Kedua kasihan juga kan investor, kepercayaan investor ini bisa aja berkurang kalau seperti ini terus. Kok kami mau invest dipersulit gitu seakan-akan. Mundur mundur terus ya? Ini sudah ada investor mundur, dulu kan sama Kanada awalnya, mereka mundur karena terlalu lama. Mereka kelamaan dan membuat kami harus mencari lagi, dan kami dapatkan China ini. Dulu Kanada sama Kinesis.
Ini kok Presiden bilang ayo investasi, Kementerian BKPM dikasih target giliran ini sudah ada Rp 50 triliun siap investasi kok nggak masuk-masuk. Ini mesti dikasih karpet merah justru menurut saya. Apalagi kita ini kan creating new economic engine.
Mengenai rencana pembangunan fasilitas bandara di atas laut, apakah rencana ini ada imbasnya ke lingkungan sekitar?
Lokasi kita ini hasil dari studi kita, itu hamparan seluas ini hampir rata tak ada terumbu karang sama sekali, di daerah sini juga nggak ada nelayan nggak ada ikan. Ini kosong dan datar di bawah laut. Jadi secara lingkungan nggak ada masalah. Dulu ini sebenarnya daratan, kemudian kan ada abrasi jadinya laut makin naik. Ini konsepnya restorasi daratan yang kena abrasi tadi.
Pantai ini sudah bahaya kondisinya, kalau hujan atau air pasang ini air sudah naik ke daratan. Pemerintah terus menerus anggarkan penahan gelombang terus. Kalau ada kami kan ini bisa menahan semuanya.
Harapan dari PT BIBU soal proyek Bandara Bali Utara ke depan seperti apa?
Kami harap jangan lagi ada penundaan lagi, ini bukan bangun bandara kecil saja. kita mau bangun indonesia dari bali utara. kita bisa jadi hub di timur dan barat indonesia. Kebutuhan transportasi udara ini ada di kita tempat paling strategisnya.
(hal/hns)