Pertama di ASEAN, KRL Made in Madiun Dirancang Sejak 1990

Pertama di ASEAN, KRL Made in Madiun Dirancang Sejak 1990

Feby Dwi Sutianto - detikFinance
Selasa, 28 Jul 2015 10:08 WIB
Jakarta - PT Industri Kereta Api (Persero) atau disingkat INKA merupakan satu-satunya produsen kereta di tanah air, bahkan di Asia Tenggara. Salah satu produk yang dihasilkan ialah Kereta Rel Listrik (KRL).

KRL produksi anak bangsa tersebut kini telah dioperasikan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) untuk melayani warga Jabodetabek. KCJ mengoperasikan 2 jenis KRL, yakni KRL produksi INKA dan KRL bekas dari Jepang.

Meski masih disorot soal kualitas, tapi KRL anak bangsa yang memiliki sejarah relatif panjang itu patut diapresiasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

General Manager Perencanaan Perusahaan dan General Affair INKA, I Ketut Astika menyebut proses pengembangan KRL oleh insinyur INKA dimulai sejak tahun 1990-an.

"Pengembangan KRL di INKA dimulai sejak tahun 1990-an bekerjasama dengan Hyundai," kata Ketut kepada detikFinance, Selasa (28/7/2015).

Setelah keduanya melakukan kerja sama pengembangan KRL. INKA selanjutnya melakukan kerja sama transfer of technology untuk pengembangan KRL dengan BN-Holec PAK, perusahaan gabungan asal Jerman dan Belanda.

Kerjasama dengan BN-Holec PAK ini kemudian melahirkan KRL non AC pertama produksi lokal bernama KRL BN-Holec. KRL tipe ini telah diproduksi puluhan trainset.

Kerjasama pengembangan KRL tidak berhenti sampai di situ. INKA lalu menggandeng produsen kereta asal Jepang yakni Hitachi.

Baru pada tahun 2000, INKA mampu secara mandiri memproduksi KRL buatan sendiri. KRL ini selanjutnya diberi nama KRL-I.

"Kerjasama dengan Hitachi sampai akhirnya tahun 2000 kita mengembangkan KRL sendiri disebut KRL-I. Sejak itu belum ada order lagi dari Kemenhub," ujarnya.

INKA baru menerima order pembuatan KRL pada periode tahun 2010. Kementerian Perhubungan memesan kereta jenis KRL KFW yang diproduksi oleh INKA bersama Bombardier, Jerman. Selanjutnya, KRL jenis inilah yang disindir oleh Menhub Ignasius Jonan.

"Sampai dengan tahun 2010 baru ada order yang disebut KRL KFW. Di sini kita bekerjasama dengan Bombardier Jerman," ujarnya.

Kemampuan INKA memproduksi kereta bisa menjadi angin segar bagi kemajuan teknologi transportasi tanah air meskipun masih ada tantangan.

Produk kereta INKA seperti: Kereta Rel Diesel Electric (KRDE), Kereta Diesel Indonesia (KRD-I), Kereta Diesel, KRL, Rail Bus, Lokomotif Diesel Hidraulic (Loko DH), kereta penumpang dan barang, monorel hingga bus gandeng (TransJakarta).

"INKA adalah satu-satunya industri kereta api di Asia Tenggara. Bukan hanya produksi KRL, termasuk kereta lain masih satu-satunya di Asia Tenggara," ujarnya.

(feb/ang)

Hide Ads