Kereta Otomatis di Cikarang Bisa Angkut 250 Ribu Penumpang/ Hari

Kereta Otomatis di Cikarang Bisa Angkut 250 Ribu Penumpang/ Hari

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 13 Sep 2016 19:48 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Guna mendukung pergerakan masyarakat yang lebih mudah, PT Lippo Cikarang Tbk tengah berencana membangun moda transportasi massal Automated People Mover (APM) dalam bentuk Automated Guideway Transit (AGT) atau kereta otomatis.

Moda transportasi ini dapat mengangkut hingga 250 ribu penumpang setiap harinya. Bahkan dengan menggunakan monorail AGT ini, sebanyak 30 ribu penumpang dapat diangkut setiap jamnya dengan pergerakan sepanjang 30 km.

Angka ini lebih banyak jika dibandingkan dengan Light Rail Transit (LRT) atau Bus Rapid Transit (BRT) yang hanya dapat mengangkut 20 ribu penumpang setiap jam nya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan berdasarkan penerapan yang telah dilakukan sebelumnya di Tokyo, rata-rata AGT membawa 110 ribu penumpang per hari, dengan kecepatan rata-rata 28,5 km/jam, pada 16 stasiun dengan panjang lintasan 14,7 km.

Dalam perencanaannya, moda transportasi yang akan dibangun oleh perseroan pengembang kota tersebut akan dibagi dalam dua jalur, yaitu north south line sebagai tahap pertama yang akan dimulai dari stasiun KA Cikarang melewati Jababeka menuju Cikarang.

Sedangkan pada tahap berikutnya, akan membentang dari kawasan industri Bekasi hingga Karawang.

Rencananya, pembangunan ditargetkan akan dimulai pada tahun 2017 mendatang, dan bisa digunakan pada 2019. Pihak Lippo Cikarang pun menggandeng beberapa stakeholders dari lokal maupun dari luar negeri dalam membangun moda transportasi APM tersebut, salah satunya adalah dari Jepang, yakni Japan Transportation Planning Association (JTPA).

"Sekarang masih dalam feasibility study (uji kelayakan). Tapi dari semua stakeholder terkait, masing-masing sudah ada rencananya, tapi kita masih perlu duduk bersama bagaimana akan dilakukan pembangunannnya," jelas Direktur Marketing Officer PT Lippo Cikarang Tbk Stanley Ang di Marketing Gallery Kemang Village, Jakarta, Selasa (13/9/2016).

Berkaca dari pengalaman JTPA membangun moda transportasi AGT di Jepang, nilai investasi yang diperlukan dalam membangun moda transportasi ini mencapai US$ 500 juta. Namun demikian, Stanley mengaku masih belum bisa mengatakan berapa nilai investasi yang disiapkan untuk ini.

"Nilai investasi belum ada, masih tercakup dalam feasibility study. Tadi dikemukakan dari JTPA US$ 500 juta (Rp 6,5 triliun). Tapi dari konteks kita masih belum (belum ada nilai investasinya)," tandas dia.

AGT sendiri direncanakan akan terintegrasi dengan jalur LRT Cawang-Bekasi Timur yang memungkinkan aksesibilitas menuju dan dari Koridor Timur Jakarta, sehingga dapat ditempuh dengan mudah. (dna/dna)

Hide Ads