Dari Lapangan Pancasila Simpang Lima, lokasi Wonderia berjarak kurang dari 3 Km. Cukup mudah diakses karena dari Lapangan Pancasila hanya perlu melintasi Jalan Pahlawan kemudian belok ke kiri di lampu merah Polda Jateng.
Luas Wonderia mencapai 3 hektar, ada berbagai wahana permainan di sana yang sudah beroperasi sejak 10 tahun lalu antara lain komedi putar, jet coaster, rumah hantu, kereta monorail, dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Semarang, Hernowo mengatakan Kerjasama antara Pemkot dengan pihak pengelola Wonderia terkait lahan masih tersisa 15 tahun dari total konsesi 25 tahun.
"Kerjasamanya itu dengan Wonderia masih tersisa 15 tahun. Ini sudah berjalan 10 tahun," kata Hernowo di Balai Kota Semarang, Jumat (6/3/2015).
Kini Pemkot dan pihak PT Trans Retail Property (Trans Studio) masih melakukan kajian soal pembangunan Trans Studio Semarang melalui MoU hari ini. Kajian dilakukan dalam berbagai aspek tentang lokasi maupun dampak sosial terhadap warga sekitar.
"Kajian itu mungkin termasuk akuisisi (lahan yang dipakai Wonderia). Baru proses pembicaraan ke sana," tandasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hendrar prihadi mengatakan, dalam perjanjian dengan Trans Studio, Pemkot Semarang menyanggupi menyiapkan lahan sebesar 9 hektar. Itu artinya Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) yang berada di sebelah Wonderia juga akan terkena pembangunan Trans Studio.
"Kajian butuh waktu sekitar 10 sampai 12 bulan. Kira-kira (pembangunan) mulai awal tahun depan, semoga lancar," kata Hendrar.
TBRS, merupakan tempat berkumpulnya beberapa komunitas seni. Di sana ada gedung Ki Narto Sabdho untuk pagelaran seni wayang orang. Di sana ada juga tiga pendopo yang digunakan beberapa komunitas tari tradisional atau dance modern berlatih. Selain itu panggung kecil juga ada untuk pagelaran seni atau pentas musik indie.
Kajian yang diperkirakan rampung dalam kurun waktu setahun tersebut diharapkan bisa memberikan keputusan terbaik karena akan dilakukan juga pendekatan kepada komunitas seni di TBRS. "Semoga komunitas di TBRS bisa support," kata Hendrar.
Sementara itu, Direktur Utama PT Trans Retail Property Wibowo Iman mengatakan dari hasil kajian nantinya, konsep Trans Studio Semarang mungkin akan berbeda dari kota lain.
"Potensinya bagus karena tidak hanya bicara Semarang saja, tapi juga kota-kota lain di sekelilingnya. Karakternya bisa saja berbeda dari kota lain," kata Wibowo.
(alg/hen)