Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, masalah utama dari turunnya daya saing Indonesia masih disebabkan masalah klasik, korupsi.
"Daya saing itu nomor satu korupsi. Ya korupsi saya lihat memang harus lebih serius," ucap Bambang ditemui di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Minggu (2/10/2016).
"Kedua birokrasi ini ya di paket kebijakan ekonomi yang harus disasar. Dan ketiga infrastruktur, makanya perlu dipercepat, karena dia faktor ketiga penyebab daya saing kita. Harus diperjuangkan," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Deregulasi penting karena infesiensi perizinan jadi lama dan banyak. Terus terang Presiden kemarin berikan tekanan kebijakan ekonomi, paketnya harus benar-benar bisa diimplementasikan, supaya harus terasa dalam bentuk birokrasi yang efisiensi dan friendly kepada investor," ujar Bambang.
Sebagai informasi, Laporan Indeks Daya Saing WEF 2016-2017 ini memeringkat ekonomi di 138 negara, memberikan sudut pandang yang lebih mendalam terhadap produktivitas dan kemakmuran masing-masing negara.
Pada laporan kali ini, keterbukaan di masing-masing negara makin menyusut sehingga mengancam pertumbuhan dan kemakmuran. Tiga posisi paling puncak ditempati oleh Swiss, Singapura, dan Amerika Serikat (AS). Sementara Indonesia turun dari peringkat 37 menjadi urutan 41. (dna/dna)