Menko Perekonomian, Darmin Nasution, menyatakan hal tersebut dapat membantu kalangan dunia usaha merancang irama perdagangan ekspor-impor.
"Pengusaha mengumpulkan tanpa menumpang ke tempat lain dan bawa ke PLB dan itu belum dikenai biaya apa pun. Kemudian dia bisa merancang irama ekspor atau impor dari situ. Kapan ekspor impor berapa ke mana," ujar Darmin, saat acara Jakarta International Logistic Summit & Expo (JILSE) di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (19/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PLB ini memang kita dari awal menyarankan akan merupakan kebijakan yang memberikan pengaruh signifikan dan baik terhadap efisiensi yang lahir, mau pun terhadap volume dari kegiatan itu sendiri baik ekspor maupun impor, walaupun sekarang ini kelihatannya yang paling cepat itu masih impornya," papar Darmin.
Enam bulan berjalan, memang yang baru terlihat tumbuh signifikan adalah impor. Sementara ekspor masih sanagt kecil.
"Sekarang masih impor dari luar yang banyak. Kita sangat ingin ini juga nanti akan berkembang menjadi PLB yang mengumpulkan barang-barang, produk-produk dari dalam negeri untuk kemudian diekspor. Kita semua tahu produk-produk UKM itu persoalan mereka adalah volumenya, jumlahnya tidak terlalu reguler," terangnya.
"Oleh karena itu mereka para pelaku UKM bisa. Tinggal bagaimana nanti standar dikembangkan untuk produk yang sama sehingga mutunya lebih kurang ada standarnya," kata Darmin. (mkl/wdl)