"Kami siap menawarkan kepada Indonesia, jenis kapal berteknologi tinggi termasuk yang berteknologi nuklir," ungkap Manturov, dalam pertemuan Rusia-Indonesia, di Hotel JW Marriott, Jakarta, Senin (31/10/2016).
Didi M Soewondho, Ketua Indonesian-Russian Business Council, menjelaskan pembangkit ini memang dirancang untuk bisa berpindah-pindah. Sesuai dengan kebutuhan Indonesia, menjangkau wilayah yang terpencil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal diproduksi oleh Rosatom, yang merupakan perusahaan besar asal Rusia dan bergerak di bidang energi nuklir, mulai dari skala kecil hingga besar. Didi mengharapkan kerja sama ini bisa segera terwujud.
"Kami mengharap itu bisa digunakan di Indonesia kemudian bisa dibeli oleh perusahaan Indonesia dan dikontrakan ke PLN atau kalau nggak sewa. Itu model yang sekarang sedang dijajaki," terangnya.
Di samping itu juga diharapkan masyarakat bisa menerima teknologi tersebut. "Yang penting sekarang masyarakat bisa menerima teknologi nuklir ini. Ini adalah teknologi canggih generasi 3 yang tingkat keamanannya tinggi," pungkasnya. (mkl/wdl)