Lokasinya antara lain Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Sukabumi.
"Industri coba kita dorong di kawasan yang tepat. Geser dari Jawa Barat Utara ke Selatan, secara natural saja ke Selatan, kemudian perlahan bisa lari ke Jawa Tengah," jelas Mehteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, saat rapat koordinasi Kadin di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (20/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
.
"Saya sudah bicara dengan Gubernur Jawa Barat infrastruktur di Selatan dibangun. Bogor yang jadi exit ke semua wilayah Selatan Jawa Barat dibenahi, katanya sekarang Bogor termacet kedua dunia, jangan sampai jadi yang termacet di dunia," ujarnya.
Untuk percepatan industri di luar Jawa, menteri asal Partai Golkar ini menjelaskan, pihaknya saat ini tengah menggarap 3 kawasan industri turunan sawit yakni di Dumai, Bontang, dan Sei Mangkei.
"Di Sumatera ada 2 yang sudah siap yaitu Dumai dan Semangke, itu untuk produk turunan palm oil, yang paling siap Dumai. Tapi yang Bontang ini belum siap juga sampai sekarang, karena di sana masih banyak hutan lindung. Kemudian ditawari pindah saja ke Berau yang rupanya lebih siap," terang Airlangga.
Di luar itu, lanjutnya, kementeriannya juga tengah mendorong pembangunan industri di Kalimantan Utara (Kaltara), dengan terlebih dahulu menjamin pasokan listriknya lewat rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
"Di Kaltara kita dorong dengan bangun PLTA, karena di sana potensi sungainya sangat besar, saya ingin Kaltara ini jadi energy centre yang murah. Energi dari PLTA ini kan yang membuat Inalum bisa bertahan. (hns/hns)