Fahmi Rayu Mitsubishi Jangan Hengkang Lagi

Fahmi Rayu Mitsubishi Jangan Hengkang Lagi

- detikFinance
Kamis, 08 Des 2005 14:57 WIB
Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Fahmi Idris meminta Mitsubishi Motor Corporation memproduksi seluruh produknya di Indonesia setelah beberapa pabriknya direlokasi ke Thailand.Fahmi akan mengajak para principal Mitsubishi berdialog untuk mengetahui apa sebaiknya yang dilakukan pemerintah agar perusahaan ini tetap di Indonesia."Saya minta kalian tetap berproduksi di sini dengan melakukan penambahan kapasitas produksi, seperti Honda Motor yang menjadikan Indonesia sebagai basis produksinya," katanya.Dia mengatakan hal itu pada acara perayaan "Mitsubishi Sales Achievement Celebration 1970-2005" yang telah memproduksi sebanyak 1,5 juta unit di kantor PT Kramayudha Tiga Berlian Motor di Pulomas, Jakarta, Kamis (8/12/2005).Pemerintah juga berharap Mitsubishi meningkatkan performanya di Indonesia sehingga menjadi perusahaan unggulan dalam industri otomotif di negara ini.Diakui Fahmi, Mitsubishi punya pertimbangan akurat merelokasi pabriknya ke Thailand. Namun ia menyayangkan relokasi itu dilakukan setelah Mitsubishi puluhan tahun menggaet konsumen di Indonesia."Saya sebagai menteri punya hak bertanya kenapa tidak dilakukan di Indonesia. Padahal Mitsubishi sudah beroperasi lebih dari satu genarasi selama 35 tahun, yang tentu saja Indonesia telah memberikan profit," kata Fahmi lantang di depan para petinggi Mitsubishi.Fahmi berjanji akan membicarakan masalah insentif ini dengan tim ekonomi lainnya untuk melihat apa saja yang bisa diberikan."Saya mengajak negosiasi karena bisnis tidak bisa dipaksakan. Saya akan berunding untuk mengetahui apa saja yang diminta, dan tentu saja pemerintah akan men-support-nya," tutur dia.Mitsubishi saat ini memiliki 98 vendor, 108 workshop, 144 dealer, dan 3.256 partshop yang tersebar di seluruh Indonesia dengan menyerap tenaga kerja 90 ribu orang.Seperti diberitakan, pada Mei lalu Mitsubishi memutuskan keluar dari Indonesia. Produsen otomotif ini memindahkan pabrik mobil sedan Mitsubishi Galant dan mobil serba guna Mitsubishi Kuda ke Thailand. Pemindahan pabrik ke Thailand karena penjualan kedua model tersebut di Indonesia anjlok. Insentif Thailand Sementara itu, Fumio Kuwayama, Presdir PT Kramayudha Tiga Berlian Motor, yang merupakan distributor Mitsubishi mengatakan, relokasi yang dilakukan ke Thailand karena negara itu memberikan insentif yang jelas.Insentif itu diantaranya sudah ada supporting industri otomotif yang kuat seperti memproduksi sendiri plat baja untuk otomitif, sedangkan di Indonesia belum ada."Kalau di Indonesia kita perlu impor dan di sini ada dolar risk," ujar Kuwayama. Menaggapi ajakan negosiasi dari Menperin, Kuwayama menyambut baik keinginan tersebut. "Tapi keputusan untuk itu diserahkan ke principalnya yaitu pimpinan Mitsubishi," tambah Kuwayama.Sedangkan Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Bambang Trisulo menilai, permintaan Menperin adalah sikap yang bagus untuk meningkatkan Indonesia menjadi basis produksi sektor otomotif. "Tapi kalau meminta Mitsubishi memproduksi seluruhnya di Indonesia akan sulit karena berinvestasi itu tidak mungkin menaruh semua telur dalam satu keranjang," kata Bambang.Mitsubishi saat ini menempati posisi kedua dalam penjualan mobil setelah Toyota. Sepanjang periode Januari-November 2005 total penjualan mencapai 85.502 unit atau pangsa pasar sebesar 17,1 persen dari semua merek. Untuk tahun depan, Mitsubishi berupaya mempertahankan market share saja karena tahun depan penjualan otomotif diprediksi menurun. (ir/)

Hide Ads