Demikian disampaikan Kepala Divisi Humas, Sekuritas, dan Formalitas Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) Gde Pradnyana kepada detikFinance, Jakarta, Selasa (2/8/2011).
"Produksi minyak rata-rata bulan Juli sudah di atas 920 ribu bph. Sedangkan untuk produksi gas sudah mencapai 8.800 mmscfd," kata Gde.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Planned shut down Cophi (Conoco Phillips) sudah selesai kan. Sejak Sabtu kemarin sudah mulai ramp-up naik. Hari ini sudah pada level 980 mmscfd (produksi gasnya)," jelasnya.
Ia menyatakan, bahwa dari rata-rata produksi sampai akhir Juli 2011 lalu, saat ini produksi minyak Indonesia sudah mulai merangkak naik.
Seperti diketahui, pada awal Juli lalu produksi minyalk Indonesia sempat anjlok berada di angka 906.000 bph. Hal tersebut sangat jauh dari target produksi di tahun 2011 sebanyak 970.000 bph. Turunnya produksi disebabkan oleh banyaknya alasan mulai dari kendala cuaca, planned shutdown, hingga izin lahan yang menyulitkan perluasan eksplorasi.
Pemerintah dan DPR pun menyepakati target produksi minyak dalam APBN perubahan 2011 menjadi 945 ribu bph. Dilihat dari capaian rata-rata produksi minyak Indonesia hingga Juli 2011, target belum kunjung tercapai meskipun target sudah diturunkan.
(nrs/hen)