"Partner kita sebelumnya itu HJG sepertinya tidak lagi berminat dan menyatakan mundur. Jadi kita (Antam) harus cari partner baru lagi," ujar Sekretaris Perusahaan Antam Bimo Budi Satriyo saat dihubungi detikFinance, Kamis (4/8/2011).
Padahal, Antam dan HJG sudah melakukan Perjanjian Usaha Patungan (First Amended and Restated Joint Venture Agreement/JVA) untuk proyek tersebut pada pertengahan tahun 2010 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita lakukan sendiri itu tidak mungkin, karena kita belum berpengalaman di alumina. Harus gandeng partner, tapi di Indonesia ini eblum ada yang bisa olah bauksit jadi alumina," ungkapnya.
Pabrik SGA yang akan dibangun berada di Mempawah, Kabupaten Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, dengan kapasitas 1 juta metric ton alumina per tahun dengan mengolah 4 juta wmt bijih bauksit.
Nilai proyek SGA Mempawah tersebut diperkirakan mencapai US$ 1 miliar. Antam memiliki porsi sebesar 49% dalam proyek SGA Mempawah. Sisanya HJG 51%, dengan opsi Antam dapat menambah kepemilikan dan menjadi mayoritas setelah pabrik beroperasi komersial selama tiga tahun.
Rencananya, konstruksi proyek dapat dimulai pada tahun 2011, sedangkan operasi komersial pada tahun 2014. Komoditas SGA merupakan bahan baku alumunium yang dapat memenuhi kebutuhan domestik pabrik pengolahan aluminum PT Inalum.
(ang/dru)