Pada semester I-2011 ini perusahaan perkebunan ini mencatat penjualan Rp 2,3 triliun, naik 52,1% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 1,5 triliun karena kenaikan harga komoditas terutama pada karet dan produk sawit, serta volume penjualan dari produk sawit dan bibit sawit 'SumBio'.
Presiden Direktur LSIP, Benny Tjoeng mengatakan seluruh kinerja keuangan pada semester I-2011 ini naik signifikan dibanding pada periode sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kontribusi penjualan pada semester I-2011 terdiri dari produk sawit sebesar 80,4%, karet 13,7%, bibit 5,3% dan lainnya 0,7%, di mana pada semester I-2010 komposisi penjualan terdiri dari produk sawit sebesar 75,8%, karet 17,7%, bibit 5,1%, dan lainnya 1,4%.
Laba kotor naik 68,7% menjadi Rp 1,26 triliun dari Rp750,4 miliar dan laba usaha tumbuh sebesar 92,1% menjadi Rp 1,05 triliun dari Rp 550,2 miliar, terutama disebabkan oleh dampak dari kenaikan harga komoditas sedangkan beban usaha relatif sama dengan tahun lalu. Marjin laba kotor dan marjin laba usaha masing-masing meningkat menjadi 53,1% dan 44,4%.
Dalam hal produksi, LSPI mencatat produksi minyak sawit sebesar 199,4 ribu ton dan produksi inti sawit sebesar 47,4 ribu ton di mana masing-masing mengalami peningkatan sebesar 25,2% dan 17,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebagai akibat dari peningkatan produksi TBS baik TBS Inti maupun pembelian TBS dari Plasma dan pihak ketiga.
Harga saham LSIP pada penutupan Senin (23/8/2011) tercatat mengalami peningkatan dari harga pembukaan Rp 2.300 menjadi Rp 2.400 per lembar saham.
(dru/dnl)











































