Go publik BUMN juga dipercaya mampu meningkatkan likuiditas pasar saham domestik. Meski mendorong semakin banyak perusahaan plat merah IPO, prinsip kehati-hatian tetap dipegang Kementerian BUMN.
"Kajian privatisasi harus dilakukan dengan hati-hati, penentuan harga (pricing), jumlah saham (sizing) dan penentuan waktu pencatatan (timing) asih merupakan proses yang besar bagi perusahaan BUMN untuk listing di Bursa," kata Staf Ahli Bidang Pertambangan, Industri Strategis, Energi dan Telekomunikasi Kementerian BUMN, Sahala Lumban Gaol, di Ritz Calton, Jakarta, Rabu (5/10/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perlu juga dilakukan penguatan governance di tingkatan Kementerian BUMN karena pihaknya yang menentukan timing, pricing dan sizing dari proses IPO dengan berdasarkan masukan dari penjamin pelaksanan emisi," ucapnya.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito pun meminta pemerintah mendukung pasar modal Indonesia, dengan semakin banyaknya BUMN IPO.
Padahal masih banyak BUMN yang potensial untuk melakukan penawaran umum saham perdana. Namun baru 18 BUMN yang mencatatkan saham perdana di BEI.
(wep/ang)











































