"Harus, harus disehatkan, oleh karena itu ditambah pesawat," katanya di kantor menko perekonomian Jalan Lapangan Banteng, Jumat (28/10/2011)
Mangindaan mengatakan saat ini pemerintah mendukung upaya Kartika Airlines melakukan pembenahan armadanya. Maskapai tersebut telah memesan 18 pesawat Sukhoi Super Jet (SSJ) 100 dari Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Kartika Airlines telah stop melayani penumpang pesawat sejak Juni 2010 lalu. Berdasarkan informasi yang dihimpun Kartika Airlines berkantor di Batam yang melayani lima rute domestik yaitu Jakarta-Batam, Batam-Medan, Palembang, Jambi dan Padang dengan dua unit pesawat yaitu satu Boeing 737-200 dan MD 82.
Pada 10 Januari 2011 Kartika memberitahukan akan beroperasi kembali pada 1 April 2011. Tetapi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, pada 14 Januari 2011 mencabut rute-rute Kartika.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti S Gumay mengatakan 18 Sukhoi Super Jet (SSJ) 100 dari Rusia telah dipesan oleh Kartika Airlines.
Saat ini, pihak Indonesia tengah menunggu sertifikasi dari Eropa yaitu International Aviation Safety Assesment (EASA). Pasalnya, sertifikasi dari Rusia sudah diperoleh pesawat tersebut. Diharapkan pada tahun 2013, pesawat tersebut sudah bisa masuk secara bertahap.
"Ini masuknya tahun 2013, nanti datangnya bertahap, tergantung Kartika dan Sky Aviation," kata Herry kemarin.
SSJ 100 merupakan pesawat berkapasitas 100 tempat duduk. Pesawat ini buatan Sukhoi Civil Aircraft Company (SCAC) yang bekerjasama dengan Alinea Aeronautica. Sukhoi Civil Aircraft Company yang merupakan salah satu unit dari United Aviation Corporation yang memproduksi pesawat sipil.
Pesawat ini telah melakukan penerbangan sejak Mei 2008. Pada Februari 2011, SSJ 100 telah meraih Sertifikat Type (Type Certification) dari Otoritas Sertifikasi Rusia dan sertifikasi dari Otoritas Penerbangan Uni Eropa (EASA) akan diperoleh dalam waktu dekat.
(hen/dnl)