Industri Tabung Elpiji 3 Kg Masuk Masa Suram

Industri Tabung Elpiji 3 Kg Masuk Masa Suram

- detikFinance
Rabu, 09 Nov 2011 16:23 WIB
Jakarta - Asosiasi Produsen Tabung Baja (Asitab) mengakui bahwa industri tabung baja 3 Kg sudah masuk periode tak prospektif atau sunset industry. Sejak awal, sub sektor industri ini dirancang untuk melayani proyek jangka pendek konversi energi minyak tanah ke elpiji 3 Kg.

Ketua Umum Asitab Tjiptadi mengatakan meski industri ini digadang untuk proyek jangka pendek, jumlah peminat atau pelaku usaha sub sektor ini sudah mencapai 74 perusahaan. Padahal menurut Tjiptadi idealnya perusahaan yang dibutuhkan maksimal mencapai 50 perusahaan.

"Sekarang sudah masuk sunset, ya sunset. Sudah sejak awal ini merupakan short term project," katanya kepada detikFinance, Rabu (9/11/2011)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya kata dia, banyak perusahaan yang berdiri membangun pabrik tanpa melihat prospek jangka panjang. Hal ini karena pemerintah daerah bebas mengizinkan pendirian pabrik yang jumlahnya sudah terlalu banyak.

Menurutnya dengan kondisi saat ini tak ada permintaan produksi tabung elpiji 3 Kg maka yang menjadi korban adalah para pekerja di sektor ini. Setidaknya ia mencatat sudah ada 15.000 orang yang kena PHK dan dirumahkan karena tak ada permintaan selama 2011 ini.

Ia mengatakan awal tahun ini saja stok tabung elpiji 3 Kg di Pertamina telah mencapai 5,4 juta unit tabung. Sementara alokasi rencana produksi tabung baru tahun ini sebesar 3,8 juta unit tak jelas nasibnya.

"Rencananya 2011 ada 9,2 juta tabung (dibagikan), itu dari sisa 5,4 juta dari tahun 2010 dan 3,8 juta yang akan diproduksi tahun ini, ternyata APBN ini belum turun diperkirakan order ada lagi tahun 2012, itu pun masih negosiasi antara ESDM dengan DPR," katanya.

Tjiptadi menuturkan saat ini 74 produsen tabung elpiji 3 Kg praktis menganggur. Sebagian dari mereka akhirnya beralih menjadi pabrik pembuat komponen otomotif dan sebagian lagi tutup sementara sambil menunggu order tahun depan.

Menurutnya yang menjadi kekhawatirannya saat ini adalah beraksinya pabrikan ilegal yang memproduksi tabung di luar dari permintaan Pertamina. Ia mengungkapkan setidaknya sudah ada 3 sampai 4 perusahaan yang tertangkap polisi dari kasus itu.

"Jangan-jangan anggota kita yang buat diam-diam, sudah ada 3-4 ditangkap polisi, yang tak bisa saya sebutkan namanya," katanya.

Dikatakannya meski industri ini sudah masuk 'sunset period' namun di 2012 masih ada harapan permintaan tabung 3 Kg dari pemerintah. Setidaknya ada beberapa daerah di Indonesia seperti Papua dan Kalimantan yang masih kekurangan pasokan elpiji 3 Kg. Ia menuturkan tahun depan setidaknya akan ada permintaan untuk melakukan reparasi tabung elpiji 3 Kg sebanyak 9 juta tabung.

Ia mencatat hingga kini pabrikan tabung elpiji sudah memproduksi 62 juta unit tabung elpiji 3 Kg semenjak program itu bergulir di 2007. Namun jumlah kepala keluarga (KK) yang sudah mendapatkan paket program konversi termasuk selang dan kompor, baru mencapai 54 juta KK.
(hen/dnl)

Hide Ads