Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melemah 31,041 poin (0,83%) ke level 3.723,459 kibat meningkatnya risiko global yang didorong oleh naiknya beban utang di negara-negara Eropa. Aksi jual melanda saham-saham unggulan.
Saking maraknya tekanan jual, indeks sempat anjlok hingga ke level terendahnya di 3.692,711. Seluruh saham-saham blue chip terkena tekanan jual cukup tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pelaku pasar sudah sangat kehausan dengan sentimen positif. Sejak minggu lalu pasar terus-terusan dihajar oleh sentimen negatif, yang kebanyakan datang dari krisis Eropa.
Memburuknya situasi Eropa dipercaya pelaku pasar bisa menyeret ekonomi dunia ke masa resesi. Sehingga, investor mulai mengurangi portofolionya atas aset-aset yang berisiko tinggi.
Seluruh indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah, dengan koreksi yang cukup tinggi rata-rata lebih dari satu persen. Beberapa saham masih ada yang menguat namun tak mampu memulihkan IHSG.
Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 45.876 kali pada volume 1,9 miliar lembar saham senilai Rp 1,221 triliun. Sebanyak 31 saham naik, sisanya 184 saham turun, dan 67 saham stagnan.
Bursa-bursa di regional juga terkena imbas memburuknya krisis utang Eropa. Bursa saham Hong Kong memimpin pelemahan bursa di Asia hingga siang ini.
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
- Indeks Komposit Shanghai turun 8,83 poin (0,37%) ke level 2.407,74. Â
- Indeks Hang Seng anjlok 338,24 poin (1,83%) ke level 18.152,99.
- Indeks Nikkei 225 turun tipis 18,98 poin (0,23%) ke level 8.355,93. Â
- Indeks Straits Times melemah 18,50 poin (0,68%) ke level 2.711,84. Â
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 900 ke Rp 60.900, Astra Agro (AALI) turun Rp 600 ke Rp 22.150, Indocement (INTP) turun Rp 600 ke Rp 14.900, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 550 ke Rp 42.200.
(ang/dnl)