"Jalan tol ini, dijadwalkan untuk rampung pada bulan September 2014," kata Presiden Direktur PT LMS Muhammad Fadzil dalam sambutannya pada acara groundbreaking, di Cikopo, Purwakarta, Kamis (8/12/2011)
Ia mengatakan desain proyek tol Cikampek-Palimanan telah disesuaikan dengan standar jalan tol di Indonesia yang mengacu pada kualitas, keamanan, dan ramah lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Fadzil dimulainya pembangunan proyek tol ini sebagai realisasi dari perjanjian awal konsesi dengan pemerintah pada 2007 lalu. Pada 27 Oktober 2011 lalu, LMS telah mengamandemen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT)
Total investasi pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan sebesar Rp 12,56 triliun dengan masa konsesi 35 tahun. Pendanaan berasal dari modal sendiri 30% dan pinjaman sindikasi perbankan yang dipimpin oleh Bank Mandiri dan BCA.
LMS merupakan perusahaan patungan dengan kepemilikan perusahaan Malaysia, Plus Expressways Berhad (55%), dan PT Baskhara Utama Sedaya (45%).
Plus Expressways Berhad adalah anak perusahaan UEM Group Berhad Malaysia. Sementara itu PT Baskhara Utama Sedaya merupakan konsorsium terdiri dari PT Interra Indo Resources, PT Bukaka Teknik Utama dan PT Baskhara Lokabuana.
(hen/dnl)