Bocoran Rencana PHK Besar-besaran PNS di AS

Bocoran Rencana PHK Besar-besaran PNS di AS

Andi Hidayat - detikFinance
Kamis, 25 Sep 2025 21:07 WIB
Employees of the Department of Health and Human Services (HHS) queue outside the Mary E. Switzer Memorial Building, after it was reported that the Trump administration fired staff at the Centers for Disease Control and Prevention and at the Food and Drug Administration, as it embarked on its plan to cut 10,000 jobs at HHS, in Washington, D.C., U.S., April 1, 2025. REUTERS/Kevin Lamarque
Momen PHK Massal Staf Lembaga Kesehatan AS.Foto: REUTERS/Kevin Lamarque
Jakarta -

Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Rabu (24/9), meminta lembaga-lembaga federal untuk menyiapkan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran para pegawainya.

Dikutip dari Reuters, The White House's Office of Management and Budget (OMB) telah mengirimkan memo kepada lembaga-lembaga federal dan meminta untuk mengidentifikasi program, proyek, dan kegiatan yang pendanaannya berakhir pada 1 Oktober 2026.

"Program-program yang tidak mendapatkan manfaat dari suntikan dana wajib akan menanggung beban penutupan," kata OMB dalam memonya, dikutip dari Reuters, Kamis (25/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, belum ada keterangan jelas keuntungan dari rencana pemangkasan pekerja federal yang dilakukan Presiden AS Donald Trump. Akan tetapi, Partai Demokrat AS menilai langkah ini merupakan upaya intimidasi yang dilakukan Trump.

"Ini adalah upaya intimidasi," kata pemimpin Senat Demokrat, Chuck Schumer, dalam sebuah pernyataan Rabu malam (25/9).

ADVERTISEMENT

"Donald Trump telah memecat pegawai federal sejak hari pertama-bukan untuk memerintah, tetapi untuk menakut-nakuti," sambungnya.

Namun Chuck memprediksi PHK besar-besaran ini akan dibatalkan melalui persidangan sebagaimana yang terjadi pada kasus sebelumnya.

Memo OMB juga sudah dilaporkan oleh media online, Politico. Dalam memo tersebut, OMB meminta lembaga federal untuk menyerahkan rencana pengurangan tenaga kerja.

Sebelumnya, Trump pada Selasa (23/9) membatalkan pertemuan dengan para pemimpin Kongres dari Partai Demokrat untuk membahas pendanaan pemerintah. Ini dianggap meningkatkan risiko penutupan sebagian pemerintah minggu depan. Partai Republik dan Demokrat saling menyalahkan atas kebuntuan ini.

Sebagai informasi, setelah menjabat, Trump meluncurkan kampanye untuk mengurangi 2,4 juta pegawai sipil federal, yang menurutnya membengkak dan tidak efisien.

Sekitar 300.000 pegawai sipil federal akan meninggalkan pekerjaan mereka pada akhir tahun 2025, Direktur Kantor Manajemen Personalia Scott Kupor mengatakan kepada Reuters pada bulan Agustus.

Sekitar 154.000 pegawai tersebut menerima pesangon dan dijadwalkan untuk berhenti bekerja dari pemerintah AS pada tanggal 30 September, hari terakhir tahun fiskal pemerintah federal. Tanggal tersebut juga merupakan batas waktu bagi Trump dan Kongres untuk mencapai kesepakatan mengenai pengeluaran federal guna mencegah penutupan.

Simak juga Video Amazon Kembali Lakukan PHK, Kali Ini Pangkas 100 Karyawan

(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads