"Kenaikan rating, ini berarti peluang bagi calon emiten saham untuk melakukan IPO tahun depan," kata Direktur Utama BEI, Ito Warsito kepada detikFinance di Jakarta, Senin (19/12/2011).
Ito menambahkan, tidak hanya dunia investasi, secara makro pemerintah dan swasta mendapat banyak keuntungan. Tingkat bunga utang yang diterbitkan akan lebih dari sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak bosan-bosannya Ito mendorong agar, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatatkan sahamnya di Bursa. Segera!
"Pemerintah harus mendorongIPO BUMN agar aliran uang bisa masuk ke korporasi BUMN. Untuk membiayai investasi dan ekspansi BUMN. Investasi yang meningkat akan mendorong ekonomi Indonesia," tegas Ito.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito, sendiri telah mendapat komitmen awal lima perusahaan untuk menggelar IPO di 2012. Sebagian besar bergerak di sektor pertambangan.
"Baru bicara-bicara saja. Lebih banyak mining (tambang). Ada beberapa yang lainnya," tambah Eddy.
Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas, Marciano Herman juga pede akan ekonomi Indonesia paska satu lembaga rating dunia meng-upgrade rating setara investment grade.
"Secara teori capital inflow dari portofolio dunia akan bertambah ke Indonesia. Terutama pasar modal dan pasar keuangan," ungkap Marciano.
"Akan tetapi perlu diperhatikan, peningkatan rating talah diprediksi banyak pihak, dengan lebih rendahnya cost of fund, misalnya dalam penerbitan global sukuk pemerintah beberapa waktu lalu, 4%," tegasnya.
Pemicu naiknya rating ini, pun diharapkan menjadi aktualisasi penurunan tingkat bunga. Ini penting untuk memacu sektor rill dalam negeri.
Seperti diketahui, lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings telah menaikkan peringkat Indonesia ke level 'Investment Grade' yang berarti setara dengan sejumlah negara-negara maju.
Fitch dalam keterangannya menjelaskan telah menaikkan Long-Term Foreign- and Local-Currency Issuer Default Ratings (IDR) Indonesia menjadi 'BBB-' dari 'BB+' dengan outlook atas kedua peringkat tersebut Stabil. Country Ceiling dinaikkan menjadi 'BBB", dan Short-Term Foreign-Currency IDR dinaikkan menjadi to 'F3'
(wep/ang)











































