Saham-saham sektor perbankan tergerus oleh peringatan tentang memburuknya kondisi krisis di Eropa dan kekhawatiran tentang lebih ketatnya aturan permodalan yang dapat menggerus laba perbankan.
Dan ketika saham bank terbesar di AS, Bank of America terperosok hingga di bawah US$ 5 per lembar, hal itu langsung menyeret pelemahan saham-saham lainnya. Sebanyak 29 juta lembar saham BoA diperdagangkan, atau sekitar 5,4% dari total perdagangan kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika Anda menambah semua faktor yang dihadapi perbankan, ini hanya lingkungan yang tidak baik bagi sektor finansial dan karena ujung dari kekhawatiran pasar berhubungan dengan finansial, hal yang buruk berhubungan dengannya berarti hari yang buruk untuk semuanya," ujar Mike Sha, managing partner dan trader Direct Access Partners LLC seperti dikutip dari Reuters, Selasa (20/12/2011).
Pada perdagangan Senin (19/12/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 100,13 poin (0,84%) ke level 11.766,26. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 14,31 poin (1,17%) ke level 1.205,35 dan Nasdaq melemah 32,19 poin (1,26%) ke level 2.523,14.
Saham BoA ditutup merosot 4% ke level US$ 4,99, JPMorgan Chase & Co turun 3,7% menjadi US$ 30,70 dan Citigroup Inc merosot 4,6% menjadi US$ 24,82.
Para pialang juga menggarisbawahi laporan Wall Street Journal bahwa Bank Sentral AS ingin perbankan AS memegang modal yang lebih dari ketentuan.
(qom/qom)