Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 17,009 poin (0,44%) ke level 3.874,891. Euforia January Effect masih terasa di lantai bursa.
Aksi beli marak terjadi di seluruh lapisan saham sehingga indek sama sekali tidak menyentuh zona merah sejak pagi tadi. Posisi tertinggi yang bisa diraih indeks di level 3.921,168.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Libur akhir tahun sudah lewat, investor kini berkonsentrasi memburu saham-saham yang punya prospek menguat tahun ini. Saham-saham tersebut kebanyakan berada di lapis dua, namun tak sedikit juga saham unggulan.
Saham-saham konsumer, perdagangan dan industri dasar menjadi yang paling diincar. Selain itu, beberapa blue chip di sektor komoditas juga masih diburu.
Investor asing menjadi yang paling agresif pada perdagangan hari ini. Bahkan, hingga siang ini transaksi asing sudah tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) dalam jumlah yang cukup tinggi.
Seluruh indeks sektoral di lantai bursa kompak berjalan di zona hijau dengan rata-rata penguatan yang signifikan lebih dari satu perse. Indeks sektor aneka industri menguat paling tinggi, lebih dari tiga persen.
Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 98.542 kali pada volume 5,214 miliar lembar saham senilai Rp 2,683 triliun. Sebanyak 144 saham naik, sisanya 71 saham turun, dan 94 saham stagnan.
Setelah pagi tadi kompak menguat, siang ini bursa-bursa di Asia bergerak mixed. Sentimen krisis utang Eropa menjadi pemicu kegalauan investor regional.
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
- Indeks Komposit Shanghai turun 4,75 poin (0,22%) ke level 2.194,67. Â
- Indeks Hang Seng melemah 54,73 poin (0,29%) ke level 18.822,68. Â
- Indeks Nikkei 225 melonjak 114,89 poin (1,36%) ke level 8.570,24. Â
- Indeks Straits Times menguat 14,54 poin (0,54%) ke level 2.702,90. Â
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Century Textille (CNTX) turun Rp 700 ke Rp 7.100, Sorini Agro (SOBI) turun Rp 250 ke Rp 2.025, dan Bayan (BYAN) turun Rp 100 ke Rp 17.850, dan Indo-Rama (INDR) turun Rp 80 ke Rp 1.900.
(ang/dnl)