"Impor itu bukan sesuatu yang direncanakan. Just in case saja," kata Hatta di Kantornya, Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (4/1/2012).
Ia menjelaskan beras impor yang masuk awal 2012 merupakan izin impor beras yang telah dikeluarkan pada tahun 2011.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hatta juga menyampaikan mengenai Harga Pokok Produksi (HPP) beras. Menurutnya, HPP bisa saja dilakukan penyesuaian untuk dinaikkan ketika memang diperlukan setelah selama 2 tahun tidak mengalami kenaikan.
"Bisa saja di adjust, itu HPP itu sebenarnya bukan patokkan harga pembelian. HPP itu batas bawah petani untuk bisa menjual dimana tidak boleh dibawah itu. Nanti disesuaikan kembali berapa modal petani, inflasi dan dilihat rencana produksi lebih jauh," terangnya.
Bulog menargetkan ada pemasukan beras impor dari beberapa negara sebanyak 1,9 juta ton. Beras-beras itu berasal dari negara Thailand, India, dan Vietnam.
Beras dari Thailand 300.000 ton lebih, Vietnam 300.000 ton lebih, India sebanyak 250-400.000 ton lebih. Proses pemasukan beras impor ini akan berakhir sampai 20 Februari 2012.
(dru/hen)