Membuka perdagangan, IHSG naik tipis 2,085 poin (0,05%) ke level 3.909,506. Indeks sudah masuk area jenuh beli. Namun, dengan positifnya bursa regional, indeks masih mampu naik tipis.
Setelah sempat menanjak di awal perdagangan, hingga ke posisi tertingginya di 3.923,890, indeks langsung terkena profit taking dan jatuh ke zona merah. Indeks sempat berhenti di posisi terendah 3.905,818.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sisa-sisa January Effect masih terasa, namun dengan penguatan yang cukup tinggi dalam dua hari ini, investor merasa sudah saatnya mengambil untung, terutama investor lokal.
Sedangkan investor asing masih konsisten untuk menempatkan modalnya di pasar saham dalam negeri. Hingga siang ini dana asing yang mengalir masuk nilainya cukup besar.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 82.310 kali pada volume 3,187 miliar lembar saham senilai Rp 2,121 triliun. Sebanyak 110 saham naik, sisanya 95 saham turun, dan 101 saham stagnan.
Saham-saham lapis dua masih menjadi incaran hari ini, perburuan saham-saham yang valuasinya masih murah ini sudah terjadi sejak dua hari lalu. Beberapa saham unggulan juga masih ada yang diburu.
Bursa-bursa di regional juga masih bergerak mixed hingga siang hari ini dnegan kecenderungan menguat. Bursa saham Jepang belum mampu keluar dari jeratan jaring negatif.
Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
- Indeks Komposit Shanghai naik 6,98 poin (0,32%) ke level 2.176,37. Â
- Indeks Hang Seng menguat 83,07 poin (0,44%) ke level 18.810,38. Â
- Indeks Nikkei 225 melemah 56,83 poin (0,66%) ke level 8.503,28. Â
- Indeks Straits Times menanjak 15,52 poin (0,57%) ke level 2.726,54. Â
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 600 ke Rp 62.550, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 400 ke Rp 40.000, Indomobil (IMAS) turun Rp 300 ke Rp 14.600, dan Indosat (ISAT) turun Rp 250 ke Rp 5.600.
(ang/qom)