Demikian disampaikan Kadiv. Pengawasan Transaksi BEI Irvan Susandy dan Kadiv Perdagangan Saham BEI Andre P.J Toelle dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (17/2/2012).
"Terjadi peningkatan harga yang signifikan Waran Seri II FREN, yang sempat mencapai Rp 600 dan ditutup pada harga Rp 400, dimana harga waran tersebut jauh lebih besar dari harga saham PT Smartfren Telecom Tbk Rp 300 pada sesi II perdagangan 16 Februari 2012," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dari pantauan perdagangan saham terakhir, FREN-W tetap berada pada kisaran Rp 400. Sedangkan, saham FREN bergerak pada kisaran Rp 225 atau turun Rp 75 (25%) dari penutupan satu hari sebelumnya.
Sementara itu terlihat juga pergerakan harga saham FREN yang tidak wajar. Pasalnya pada pembukaan perdagangan (16/2/2012) saham FREN ada di level Rp 400, atau jauh menurun dari harga penutupan satu hari sebelumnya Rp 1.000.
Bagi Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Eddy Sugito, pergerakan harga FREN wajar. Ini terkait dengan eksekusi HMETD saham FREN pada 16 Februari, hingga secara otomatis terjadi perubahan harga terioritis baru.
Ia menjelaskan, dalam perhitungan harga saham baru setelah reverse stock 20:1 menjadi Rp 1.000. Kemudian dengan masuknya saham hasil HMETD (perhitungan satu saham FREN berhak atas dua saham rights issue), maka saham FREN Rp 1.000 berubah dengan rata-rata yang baru. Yakni rata-rata dua HMETD Rp 400 (1 saham HMETD=Rp 200), maka harga baru FREN menjadi Rp 400.
"Itu karena di tanggal 16, ada dua kejadian penting. Yaitu adanya reverse stock dan perdagangan baru yang tidak mengandung right (ex date HMETD di pasar reguler dan negosiasi)," tegasnya.
(wep/ang)











































